Bangga diri dan Ria dalam Islam
Berikut penjelasannya:
Bangga Diri (Ujub)
- Definisi: Ujub adalah sifat di mana seseorang merasa kagum atau bangga secara berlebihan terhadap dirinya sendiri, baik karena kelebihan, prestasi, harta, kecantikan, atau ibadah, sehingga lupa bahwa semua itu berasal dari Allah SWT.
- Dalil:
- Al-Qur'an: "Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya)..." (QS. An-Nahl: 53). Ayat ini menegaskan bahwa segala kelebihan adalah anugerah Allah, bukan semata-mata karena usaha sendiri.
- Rasulullah SAW bersabda: "Tiga hal yang membinasakan: kekikiran yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti, dan ujub (kagum pada diri sendiri)."* (HR. Al-Bazzar).
- Bahaya Ujub:
- Menghilangkan rasa syukur kepada Allah.
- Menyebabkan seseorang meremehkan orang lain.
- Dapat membawa kepada kesombongan (takabur).
- Merusak keikhlasan dalam beribadah.
- Cara Menghindari:
- Selalu mengingat bahwa semua kelebihan adalah pemberian Allah.
- Introspeksi diri dan rendah hati.
- Banyak berdoa memohon perlindungan dari sifat ujub, seperti doa: “Ya Allah, jauhkan aku dari sifat ujub dan riya.”
Ria (Sum'ah)
- Definisi: Ria adalah sifat ingin dipuji atau dilihat orang lain dalam beribadah atau berbuat baik, sehingga niatnya bukan semata-mata karena Allah, tetapi untuk mendapatkan pengakuan dari manusia.
- Dalil:
- Al-Qur'an: “Maka celakalah orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang riya.” (QS. Al-Ma’un: 4-6).
- Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan atas kalian adalah syirik kecil, yaitu riya.” (HR. Ahmad).
- Bahaya Ria:
- Menghapus pahala ibadah karena tidak ikhlas.
- Menjadikan ibadah sia-sia di sisi Allah.
- Menumbuhkan sifat munafik.
- Cara Menghindari:
- Menjaga niat agar ibadah hanya untuk Allah.
- Melakukan ibadah secara sembunyi-sembunyi jika memungkinkan, seperti sedekah secara diam-diam.
- Berdoa agar diberi keikhlasan, misalnya: “Ya Allah, jadikanlah amalanku hanya untuk-Mu.”
Perbedaan Utama
- Ujub: Berfokus pada kekaguman terhadap diri sendiri, tidak selalu melibatkan orang lain.
- Ria: Berfokus pada keinginan dipuji atau dilihat orang lain, sehingga ibadah dilakukan untuk pamer.
Kesimpulan
Dalam Islam, baik ujub maupun ria adalah penyakit hati yang harus dihindari karena merusak keikhlasan dan keimanan. Untuk menjaga hati dari sifat-sifat ini, seorang Muslim perlu memurnikan niat, selalu bersyukur, dan memohon perlindungan kepada Allah dari sifat-sifat buruk tersebut.
0 Response to "Bangga diri dan Ria dalam Islam"
Post a Comment
Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar dengan Bijak