Isu Sistem Pemerataan Order Go-jek

GoJek
Sebagai  driver ojol saat ini sepertinya sudah menjadi hal yang biasa saja, tidak  seperti pada awal-awal muculnya ojol, yang awalnya sangat menjanjikan bisa mendapat pendapatan hingga jutaan rupiah dalam waktu sebulan.

Akhir-akhir ini  banyak driver ojol mengeluh kalau pendapatan mereka sudah tidak sesuai yang diharapkan karena orderan mulaih sepi.

Kemngkinan semua itu teradi dikarenakan Sistem dari pihak perusahaan ojol disebut-sebut yang menjadi penyebabnya. Hal ini diungkapkan oleh beberapa Driver ojol yang mengalaminya.

Mereka menceritakan keluhnya mengenai kenapa akhir-akhir ini orderan semakin anyep atau sepi orderan, tidak seperti biasanya.

Para driver membeberkan bagaimana sih cara kerja aplikasi mendapatkan order dari konsumen. khususnya untuk perusahaan ojol, yaitu Go-Jek.

Karena Semenjak akhir 2018 sampai sepanjang 2019 ini, sebenernya Go-Jek, menurutnya sudah memiliki sistem yang cukup bagus soal pembagian order ke tiap drivernya.

Namanya sistem Jaeger atau ranking akun driver. Jadi untuk driver yang rajin lebih diprioritaskan masuk order dibanding driver yang malas.

Dari Sistem Jaeger Go-Jek ini memiliki suatu keunggulan, sistem ini yakni customer bisa dicarikan dengan driver yang pas, sebagai contoh customer yang order goride jarak  8km, order itu bakal masuk ke driver yang history akunnya sering mengambil order goride dengan jarak 8km juga

Hal ini sudah tidak heran kalo customer yang menggunakan jasa Go-jek akan mendapatkannya bukan dari driver  yang terdekat.

Nah, untuk bisa menjadi akun driver yang menjadi prioritas, mereka membeberkan tipsnya seperti keluar pagi, mengambil dulu tiap order yang masuk, pantang untuk cansel order yang masuk hal ini secara kon sisten di jalankan selama 1-2 minggu, dan minggu ketiga akun akan menjadi prioritas.

Dan seiring dengan berjalannya waktu, ternyata sistem sudah mulai berubah. Selain tingkat performa driver yang utama dilihat, faktor jumlah trip dan jarak order juga dilihat.

Dan karena perubahan sistem tersebut, mulaihlah akhirnya yang paling rame di kalangan driver. Akun para driver muaih anyep sehingga mereka juga mulaihlah protes karena merasa orderan umumnya dikasih semua ke akun prioritas, banyak akun yang sepi orderan dan akun prioritas kebanjiran orderan.

Dan pada Akhirnya dengan kondisi seperti sekarang yang semakin sulit karena adanya pandemik virus Corona timbulah suatu gerakan yang memberian bintang 1 ke aplikasi Go-jek Driver di Playstore. Dan sukses bikin jeblok rating aplikasi Go-jek Driver tersebut.

Dan Pada Akhirnya dari pihak Go-Jek pun mulai menuruti kemauan dari para driver ojol yang memberikan rating bintang satu tersebut. Sistem order sekarang inipun berubah menjadi kepemerataan order.  

Jadi sekarang ini para driver mulaih merasa kebagian untuk mendapatkan  order  diawal mereka On bid dan akan mendapatkan orderan kembali minimal setiap 1 jam dan bisa lebih sesuai dengan kerajinan dari akun driver masing-masing. Jenis Orderanya pun akan bervariasi juga.

Dengan Sistem Pemerataan Order ini memang sudah cukup dirasa pas untuk Driver.

Karena selain driver prioritas ada juga driver yang member yang selalu mengalahkan akun polos, persaingan dalam mendapat order terasa tidak adil karena mereka mengunakan titik GPS/fake GPS. Yang sangat merugikan driver lain

Hal ini juga membuat akun prioritas ikutan untuk protes dan gantian memberikan bintang satu di Playstore. Timbulah suatu pertanyaan Apakah dari pihak Go-Jek juga akan memberikan keringanan pada akun prioritas ini? 

Karena  dengan kondisi seperti sekarang ini dengan adanya pandemik virus corona ini. dengan sistem pemerataan order membuat semua driver yang on bid akan kebagian semua.
isu

Paling tidak dari pihak Go-Jek harus tetap memperhatikan kepada seluruh drivernya dengan sepenuhnya karena kerja seharian dijalanan juga sangat beresiko, rawan bagi keselamatan para drivernya

0 Response to "Isu Sistem Pemerataan Order Go-jek "

Post a Comment

Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar dengan Bijak