Proses Pemrograman Pikiran

Proses Pemrograman Pikiran

Pemrograman pikiran adalah proses membentuk atau membuat program-program positif dalam pikiran yang sesuai dengan keinginan kita. 

Program-program ini dapat berupa keyakinan, nilai, dan asumsi yang kita miliki tentang diri kita sendiri, dunia, dan orang lain. 

Pemrograman pikiran dapat terjadi secara sadar atau tidak sadar, dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pengalaman kita, lingkungan kita, dan orang-orang yang kita ajak berinteraksi.

Pemrograman pikiran yang positif dapat membantu kita untuk mencapai tujuan kita, meningkatkan kualitas hidup kita, dan menjadi orang yang lebih bahagia dan sukses. 

Sebaliknya, pemrograman pikiran yang negatif dapat menghambat kita dalam mencapai tujuan kita, membuat kita merasa tidak bahagia dan tidak puas, dan bahkan dapat menyebabkan masalah kesehatan mental.

Proses pemrograman pikiran dapat dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu:

1. Identifikasi program-program pikiran yang ada

Langkah pertama dalam proses pemrograman pikiran adalah mengidentifikasi program-program pikiran yang sudah ada di dalam diri kita. Program-program ini dapat kita identifikasi dengan cara memperhatikan pikiran, keyakinan, dan asumsi yang kita miliki tentang diri kita sendiri, dunia, dan orang lain.

2. Evaluasi program-program pikiran

Setelah kita mengidentifikasi program-program pikiran yang ada, langkah selanjutnya adalah mengevaluasi program-program tersebut. Kita perlu menilai apakah program-program tersebut positif atau negatif, apakah program-program tersebut membantu kita atau justru menghambat kita.

3. Perubahan program-program pikiran

Jika kita menemukan program-program pikiran yang negatif, langkah selanjutnya adalah mengubah program-program tersebut. Kita dapat mengubah program-program pikiran dengan cara melatih diri untuk berpikir, bersikap, dan bertindak secara berbeda.

4. Pemeliharaan program-program pikiran

Setelah kita mengubah program-program pikiran, langkah terakhir adalah memelihara program-program tersebut. Kita perlu terus melatih diri untuk berpikir, bersikap, dan bertindak sesuai dengan program-program pikiran yang baru.

Berikut adalah beberapa teknik yang dapat digunakan untuk memprogram pikiran:

1. Visualisasi

Visualisasi adalah teknik yang melibatkan penggunaan imajinasi untuk menciptakan gambaran mental tentang apa yang kita inginkan. Teknik ini dapat membantu kita untuk memperkuat keyakinan dan asumsi positif yang kita miliki.

2. Affirmasi

Affirmasi adalah kalimat positif yang kita katakan kepada diri sendiri secara berulang-ulang. Teknik ini dapat membantu kita untuk menanamkan keyakinan dan asumsi positif ke dalam pikiran kita.

3. Meditasi

Meditasi adalah teknik yang melibatkan latihan untuk menenangkan pikiran dan tubuh. Teknik ini dapat membantu kita untuk menjadi lebih sadar akan pikiran dan keyakinan kita, sehingga kita dapat lebih mudah untuk mengubahnya.

4. Hipnoterapi

Hipnoterapi adalah teknik yang melibatkan penggunaan hipnosis untuk mengubah pikiran dan perilaku. Teknik ini dapat digunakan untuk membantu kita untuk mengubah program-program pikiran yang negatif.

Pemrograman pikiran adalah proses yang membutuhkan waktu dan usaha. Namun, dengan komitmen dan latihan yang tekun, kita dapat mengubah program-program pikiran kita dan menciptakan kehidupan yang lebih bahagia dan sukses.

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Kalimat ini sering kita baca sejak duduk di bangku sekolah dasar. 

Namun, kita  tidak meyakininya secara total. Sering kali kita bertindak dengan cara sebaliknya. Kita tidak benar-benar menyadari kekuatan dan kesempurnaan itu. 

Ada banyak hal ajaib yang sebenarnya dapat kita lakukan. Sayangnya, hanya sedikit orang yang bisa mengakses kemampuan ini.

Kita dibatasi oleh berbagai program yang masuk ke pikiran bawah sadar melalui proses pemrograman yang terjadi selama proses tumbuh kembang kita sejak dalam kandungan hingga saat ini.

Bagaimana contoh konkret program pikiran itu? Mudah. Coba Anda jawab pertanyaan berikut, ”Apakah menulis harus dengan tangan kanan? Bisakah Anda menulis dengan kaki kiri?” 

Ya, Anda tidak salah baca. Mungkin Anda mengira saya akan bertanya, ”Bisakah Anda menulis dengan tangan kiri?” Tidak. Saya serius saat bertanya apakah Anda bisa menulis dengan kaki kiri.

Sebelum saya meneruskan uraian saya, coba Anda jawab dulu pertanyaan di atas. Apakah menulis harus dengan tangan kanan? Jawabnya tentu tidak. Ada orang yang bisa menulis dengan tangan kiri. Kalau yang ini namanya kidal, yang menulis dengan tangan kanan namanya ”kadal”.

Bagaimana dengan pertanyaan kedua? Bisakah Anda menulis dengan kaki kiri? Apa jawaban Anda? Ada beberapa kemungkinan jawaban. 

Ada yang menjawab, ”Emangnya kurang kerjaan. Nulis kok pake kaki kiri.” Atau, mungkin ada yang menjawab, ”Bisa. 

Tapi saya nggak mau. Kan, kita punya dua tangan. Ngapain nulis pake kaki,” atau ”Bisa, hanya saya belum pernah nyoba. Kalau dilatih, saya yakin pasti bisa. 

Tapi, apa ya gunanya nulis pake kaki kiri?” Mungkin ada yang langsung menjawab, ”Nggak bisa. Kaki bukan untuk nulis. Kalo mau nulis, harus pake tangan. Titik.”

Semua jawaban Anda benar. Bagi Anda yang mengatakan bahwa tidak mungkin menulis dengan menggunakan kaki kiri, saya ingin bertanya, 

”Apakah Anda pernah membaca nama Patricia Saerang?” Bagi Anda yang menjawab belum, sekali lagi saya bertanya, ”Apakah Anda pernah membaca nama Patricia Saerang?”

Bagi Anda yang masih menjawab belum pernah, saya akan menanyakan lagi, ”Apakah Anda pernah membaca nama Patricia Saerang?” 

Jika Anda masih bersikeras menjawab belum pernah, saya sangat prihatin dengan Anda karena saya sudah menuliskannya tiga kali di atas dan Anda masih mengatakan belum pernah membacanya. Lalu, dari tadi yang Anda baca apa dong? Ha...ha...ha....

Santai dan nikmatilah hidup ini. Jangan terlalu serius.

Sekarang saya akan bercerita tentang Patricia Saerang, seorang pelukis wanita kelahiran Manado yang tidak mempunyai tangan kanan dan kiri. Namun, bacalah cuplikan suratnya yang ditulis dengan kaki kirinya. 

Benar sekali! Apa yang Anda lihat adalah tulisan kaki kiri Patricia Saerang yang jauh lebih baik daripada tulisan tangan saya dan mungkin juga Anda.

Apa yang ada dalam diri Patricia adalah suatu keyakinan total yang mampu menghancurkan tembok-tembok pembatas dirinya. 

Ada banyak sekali contoh yang membuktikan bahwa sebenarnya tidak ada batasan pasti mengenai kekuatan manusia, apalagi jika hanya menyangkut kemampuan menghasilkan uang lebih banyak.

Apa yang ada dalam diri manusia adalah kekuatan maha dahsyat yang dibatasi oleh pendidikan dan pengetahuan yang dipelajarinya. 

Sesuatu yang belum pernah kita pelajari atau di luar logika berpikir kita akan kita sebut ”ajaib, mistik, tidak masuk akal, kuasa kegelapan”. 

Ini sebenarnya hanya bertujuan untuk menutupi ketidakmampuan kita menjelaskan sesuatu dari sudut pandang ilmiah. Kita dibatasi oleh logika berpikir linier dan pengetahuan kita.

Mengenali Komputer Mental

Untuk lebih mempermudah pemahaman, saya akan menyamakan pikiran manusia (komputer mental) dengan komputer yang kita kenal.

Untuk bisa beroperasi dengan baik, komputer membutuhkan dua komponen, yaitu hardware (perangkat keras) dan software (perangkat lunak). 

Yang termasuk dalam hardware antara lain prosesor, memory, hard disk, VGA Card, Sound Card, Lan Card, keyboard, CD ROM, mouse, dan monitor untuk menampilkan data atau gambar. 

Software komputer terdiri dari sistem operasi (OS) dan program yang kita install sesuai kebutuhan. Program tidak bisa berjalan bila tidak ada OS.

Kinerja suatu komputer sangat ditentukan oleh kualitas dan kemampuan hardware serta software yang terpasang.

Misalnya, Anda membeli komputer dengan spesifikasi teknis yang sangat tinggi. Semua kelas satu. Semua dengan teknologi terkini. 

Apakah kinerjanya pasti bagus? Belum tentu. Semua tergantung pada OS dan program yang Anda install.

Apa yang terjadi bila komputer Anda di-install OS Dos 3.0? Kira-kira apakah komputernya bisa jalan? Pasti tidak bisa. 

Mengapa? Sebab, OS Dos 3.0 telah sangat kedaluwarsa alias obsolete alias ketinggalan zaman. 

Bagaimana jika di-install Windows 95? Windows 98? Windows 2000? Windows XP Pro? Atau mungkin versi Windows yang lebih baru? Bagaimana kalau di-install Unix?

Oke, misalnya, komputer Anda telah di-install OS yang sangat canggih. Apakah kinerjanya pasti bagus? Sekali lagi, belum tentu. 

Kalau program yang di-install sudah ketinggalan zaman, tentu akan tidak maksimal hasil yang dicapai. Belum lagi kalau ternyata komputer Anda terserang virus.

Sekarang mari kita lihat manusia. Sewaktu lahir, kita langsung mempunyai 100 miliar sel otak aktif dan 900 miliar sel otak pendukung. Total 1 triliun sel. Tuhan Maha Adil. 

Jumlah sel otak setiap anak manusia sama. Tidak ada yang mendapat bonus atau dikurangi.

Jadi, secara prinsip, saat seorang bayi lahir, ia telah membawa potensi yang begitu luar biasa. Bisa Anda bayangkan potensi 1 triliun sel itu? 

Otak adalah peranti yang sangat dahsyat dan sampai saat ini belum ada seorang pakar pun yang bisa menghitung batas maksimal kemampuannya.

Lalu bagaimana dengan bayi yang lahir langsung menderita cacat organ tubuh?” demikian biasanya salah seorang peserta seminar bertanya. 

Untuk pertanyaan ini, saya biasanya tidak bisa menjelaskan lebih lanjut dan oleh karena itu pembahasan mengenai hardware kita cukupkan sampai di sini. 

Satu hal yang saya percayai adalah bahwa Tuhan menciptakan manusia dengan tujuan mulia dan sempurna di mata-Nya. Ada banyak hal yang mungkin belum kita mengerti, tetapi itulah rahasia Tuhan.

Sekarang kita akan membahas software yang menjalankan komputer mental kita. Kapan software ini mulai di-install?

Menurut penelitian, software komputer mental kita mulai di-install sejak kita dilahirkan. Bahkan ada yang menyebutkan bahwa proses instalasi software sudah dimulai sejak kita berada dalam kandungan ibu.

Seorang bayi dilahirkan dengan program bawaan dari Sang Pencipta. Program dasar ini, misalnya, adalah kemampuan mengenali ibunya secara naluriah, kemampuan menangis jika ingin minum susu, kemampuan menyedot puting susu ibu atau susu dalam botol. 

Kemampuan ini tidak perlu dipelajari bayi. Mengapa? Karena begitu lahir, bayi sudah membawa program ini.

Program dasar lainnya adalah perasaan takut jatuh dan takut akan suara keras yang mengagetkan. 

Bagaimana dengan takut lainnya? Misalnya takut ketinggian, takut tikus, takut kecoa, takut ular, takut miskin, takut kaya, takut gagal, takut sukses, takut matematika, takut berbicara di depan umum, takut suami, atau takut istri? 

Semua rasa takut lainnya, selain takut suara keras dan takut jatuh, adalah takut yang dipelajari sewaktu kita tumbuh dan berkembang menjadi manusia dewasa.

Semua program manusia tersimpan di pikiran bawah sadar, termasuk program bawaan. Sejak lahir, sejak mulai berinteraksi dengan lingkungannya, pikiran bayi mulai dimasuki oleh berbagai program. Bayi memasukkan semua impresi atau sensasi yang ia terima dari kelima indranya ke dalam pikirannya.

Fase pemrograman pikiran manusia terbagi atas beberapa fase. Fase pertama adalah usia 0-3 tahun. 

Saat ini, pikiran sadar anak belum berkembang. Anak beroperasi dengan menggunakan pikiran bawah sadarnya. 

Ada berita baik dan berita buruk mengenai hal ini. Berita baiknya adalah bahwa apa pun yang masuk ke pikiran anak saat ini semuanya, saya ulangi semuanya, diserap ke dalam pikirannya. 

Berita buruknya adalah bahwa apa yang masuk ke pikiran anak saat ini diterima sepenuhnya oleh pikiran bawah sadar dan menjadi program yang memengaruhi kehidupannya kelak.

Apa yang telah didapatkan selama tiga tahun pertama digunakan sebagai fondasi atau building block untuk mengembangkan dirinya pada fase 3-6 tahun. 

Selanjutnya, anak mengembangkan dirinya untuk fase 6 tahun kedua, yaitu sejak usia 6-12 tahun. Fase ketiga adalah saat usia 12-18 tahun.

Kembali pada proses pemrograman pikiran pada seorang anak. Pernahkah Anda bayangkan apa yang akan terjadi seandainya seorang bayi yang baru lahir sampai umur 5 tahun hanya melihat orang dewasa di sekitarnya merangkak, bukan berjalan dengan kedua kaki yang tegak? Apakah ia akan belajar berdiri dan berjalan?

Atau, pernahkah Anda memikirkan apa yang terjadi seandainya seorang bayi tidak pernah diajak bercakap-cakap oleh orang di sekelilingnya? Mungkinkah ia mengembangkan kemampuan berbicaranya? 

Anda tahu jawabannya, kan? Itu adalah sedikit contoh proses pemrograman anak yang akan memengaruhi hidupnya kelak. Apa pun yang ada di pikirannya, lebih spesifik pikiran bawah sadarnya, secara

sadar atau tidak sadar akan digunakan sebagai referensi atau acuan dalam membuat keputusan atau dalam bertindak. Jadi, dalam apa pun yang akan kita lakukan, kita sebenarnya dibatasi oleh program pikiran kita sendiri.

Ada lima cara untuk melakukan pemrograman pikiran bawah sadar 

1. Pengulangan/repetisi

Segala sesuatu yang dilakukan secara konsisten atau berulang akhirnya akan masuk ke bawah sadar dan menjadi kebiasaan. 

Contoh: saat belajar naik sepeda, belajar menyetir mobil.

2. Identifikasi kelompok/keluarga

Kita hidup dalam keluarga yang memiliki latar belakang budaya tertentu. Kita akan mengikuti kebiasaan yang ada di dalam keluarga atau masyarakat. 

Contoh: cara berbicara, cara sembahyang, cara makan, cara berpakaian.

3. Ide yang disampaikan oleh figur yang dipandang memiliki otoritas 

Apa yang disampaikan oleh seseorang yang dipandang memiliki otoritas, seorang pakar, seseorang yang kita hormati dan kagumi, akan dengan mudah diterima oleh pikiran bawah sadar.

4. emosi yang intens

Setiap kejadian yang kita alami, bila disertai dengan intensitas emosi yang tinggi, baik itu emosi positif maupun negatif, akan sangat membekas di pikiran bawah sadar.

5. Hipnosis/Kondisi Alfa

Hipnosis menjangkau pikiran bawah sadar dengan teknik komunikasi yang mampu melewati pikiran sadar.

Untuk lebih jelas mengenai proses programming pikiran, saat masih usia balita, anak-anak, dan remaja. 

0 Response to "Proses Pemrograman Pikiran"

Post a Comment

Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar dengan Bijak