Hiduplah Dengan Penuh Makna

Pahitnya Belajar Menuntut Ilmu

Bismillâhirrahmânirrahîm. Puji dan syukur kepada Allah subhânahu wata’âla, Tuhan Yang Maha Mengetahui dan Menganugerahkan pengetahuan kepada makhlukNya.

Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam yang tidak akan pernah habis teladan terpancar dari diri Beliau sampai akhir masa.

Tazkiyatun Nafs

مَنْ لَمْ يَذُقْ ذُلَّ التَّعَلُّمِ سَاعَةً # تَجَرَّعَ ذُلَّ الْجَهْلِ طُوْلَ حَيَاتـِهِ

"Barangsiapa belum merasakan susahnya menuntut ilmu barang sejenak, ia pasti akan merasakan rendahnya kebodohan seumur hidupnya."

وَمَنْ فَاتَهُ التَّعْلِيْمُ وَقْتَ شَبَابِهِ # فَكَبِّرْ عَلَيْهِ أَرْبَعًا لِوَفَاتـِهِ

"Barangsiapa yang lalai dari menuntut ilmu semasa mudanya, maka bertakbirlah engkau atasnya sebanyak 4 kali akan wafatnya ia."

حَيَاةُ الْفَتَى وَاللهِ بِالْعِلْمِ وَالتُّقَى # إِذَا لَمْ يَكُوْنَا لَا اعْتِبَارَ لِذَاتـِهِ

"Hidupnya seseorang itu –demi Allah- ditentukan oleh ilmu dan takwa. Jika keduanya sudah tak ada, maka tak ada lagi harga dirinya."

Penjelasan:

1. Belajar itu capek tetapi bodoh itu jauh lebih melelahkan; belajar itu pahit tetapi hidup dalam kebodohan (karena malas belajar) itu lebih pahit; belajar itu sulit, tetapi hidup dalam kebodohan akan menemukan banyak kesulitan.

2. Orang yang bodoh itu seperti orang yang mati; ketika hidup ia tidak dikenang terlebih lagi saat ia mati. Adapun orang yang berilmu ia akan tetap hidup dalam keabadian melalui buku-buku yang ia tulis.

3. Menjadi suatu keharusan bagi penuntut ilmu untuk bersungguh-sungguh, tekun dan terus menerus dalam belajar, hal ini diisyaratkan dalam firman Allah SWT: 

يَا يَحْيَىٰ خُذِ الْكِتَابَ بِقُوَّةٍ ۖ 

"Hai Yahya, ambillah Al Kitab (Taurat) itu dengan"  (QS. Maryam 12)

4. Sebuah petuah bijak mengatakan: 

مَنْ طَلَبَ شَيْئًا وَجَدَّ وَجَدَ وَمَنْ قَرَعَ البَابَ َولَجَّ وَلَجَ

"Siapa yang bersungguh-sungguh dalam mencari sesuatu, pasti akan menemukannya; siapa yang mengetuk pintu berkali-kali, pasti akan bisa memasukinya.

5. Hidup hanya sekali di dunia ini, maka hiduplah dengan penuh makna dan arti, dan siapa saja yang tidak menjadikan ilmu dan taqwa sebagai perhiasan hidupnya, maka hidupnya tak ubah seperti binatang.

Buya hamka berpesan, “Kalau hidup hanya sekedar hidup, kera di rimba juga hidup. Kalau kerja hanya sekedar kerja, kerbau di sawah juga bekerja”.

Semoga bermanfaat Sallam bahagia Sukses Dunia Akhirat Aamiin.

0 Response to "Hiduplah Dengan Penuh Makna"

Post a Comment

Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar dengan Bijak