Bagaimana Cara Mengenali Anak yang Jadi Korban Bullying di Sekolah?
Bagaimana Cara Mengenali Anak yang Jadi Korban Bullying di Sekolah?
Tergantung di kelas berapa ia duduk kini dan tingkatannya (SD,SMP, atau SMA). Biasanya di kelas lebih tinggi lebih sukar dikenali bila hanya dari pandangan kasat mata saja. Di SD atau SMP misalnya, baju anak jadi kotor, karena ia dikeroyok, dipukul hingga jatuh, biasanya sengaja di tempat yang berair sehingga kotor. Ini mudah dikenali, bukan?
Sayangnya orangtua seringkali "tidak taktis" bertanya, sehingga anak memilih untuk berdusta saja.
"Siapa yang nakalin kamu haaah? Cepat bilang, mama datangi dan mama santrap ibunya. Ngga bisa ndidik anak!."
Tahukah anda, bila si pem-bully mengetahui bahwa ibu anak yang di-bully mengadukan dia ke ibunya, keesokan harinya, anak malang ini akan dikerjai lebih parah lagi.
Kalau anak laki-laki mengalami bully secara fisik, kebanyakannya, maka anak perempuan bisa lebih dalam lagi luka hatinya. Karena, biasanya yang ia terima adalah perlakukan diskriminatif dari geng cewek-cewek yang populer di kelas atau sekolahnya.
"Harus jalan di luar selasar kelas, walau hujan-panas sekalipun….enak aja, mau jalan di selasar, ngga mau kepanasan ya?"
Atau, dipanggil dengan julukan yang mengandung penghinaan, seperti body shamming misalnya….
"Ani yang bau ketek itu kan? Atau…Idiot, gendut, item, jelek itu?Jangan diajak makan ke kantin mahasiswa di sebelah ya"
Untuk jenis bullying seperti ini, orang tua yang tidak peka, biasanya terlambat mengenali penderitaan anaknya. Baru setelah anaknya mogok sekolah tanpa sebab, murung berkepanjangan, tidak pernah riang saat berangkat dan pulang sekolah, dan hampir tak ada teman yang main kerumahnya, Bunda atau Ayah curiga. Butuh waktu lagi untuk mengorek isi perasaan di hati si anak, karena biasanya dia memang pemalu dan tertutup.
Sifat pendiam dan tertutup, tak punya sahabat dekat, biasanya menyebabkan anak perempuan jadi obyek bully. Pula bentuk tubuh, tinggi badan maupun wajah yang sederhana, biasanya juga memicu anak untuk di bully.
Sebelum anak kita di-bully, bekalilah mereka dengan membantunya membangun harga diri yang positip, otonomi yang solid tentang dirinya, dan sejak kecil membiasakan ia berani menyatakan kehendak-memutuskan hal kecil terkait dirinya, semisal mau pakai jepit rambut yang mana? Mau pakai celana panjang atau rok?
Dari kenyamanan memutuskan apa yang bisa membuatnya nyaman dengan dirinya inilah, anak bisa tampil percaya diri.
Karena ini tidak ragu dan sungkan bahwa dirinya itu berharga, ia akan relatif mudah membangun relasi atau hubungan sosial dengan lingkungannya.
Untuk anak perempuan adalah Role Model dalam bergaul. Kalau orangtua punya banyak teman akrab, komunitas, dan anak sering diajak, dengan sendirinya peluang untuk kenal dengan anak teman-teman kita yang seusia jadi besar, bukan? Banyak teman, memang bikin pede lho.
Berinvestasilah untuk membangun Citra Diri yang positip pada anak-anak anda. Olah raga yang serius ditekuni, Vokal bagus yang dilengkapi Kursus mengaji, Sanggar muslimah, dan anak laki-laki diarahkan senang olah raga, adalah cara-cara yang bisa dijalankan dengan selalu mempertimbangkan rasa senang anak saat melakukannya. Jangan sampai ia terus-terusan menolak, hanya karena tak mau jam nya bermain gadget akan berkurang.
0 Response to "Bagaimana Cara Mengenali Anak yang Jadi Korban Bullying di Sekolah?"
Post a Comment
Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar dengan Bijak