KEUTAMAAN MEMBERI MAAF

“Manusia yang paling mulia kedudukannya ialah seorang yang membalas sikap jahil (kebodohan) orang lain dengan sikap hilm (sabar dan memaafkan).

Tidak ada keutamaan (yang lebih besar) kecuali bagi seorang yang berbuat baik kepada orang yang berbuat buruk kepadanya.

Adapun membalas kebaikan orang lain dengan kebaikan, maka perbuatan ini nilainya sama pada akhlak mulia.”

Sumber : Raudhatul 'Uqala (hal. 169) 

Kutipan tersebut menyampaikan pesan penting tentang pentingnya kesabaran dan pemaafan dalam menghadapi kebodohan orang lain, serta pentingnya berbuat baik kepada orang yang berbuat buruk kepada kita.

Berikut beberapa poin penting yang dapat diambil dari kutipan tersebut:

1. Kedudukan tertinggi manusia: 

Kutipan ini mengajarkan bahwa manusia yang paling mulia kedudukannya adalah mereka yang mampu bersabar dan memaafkan kebodohan orang lain. Ini menunjukkan bahwa karakter seseorang diuji bukan hanya ketika menghadapi kebaikan, tetapi juga ketika menghadapi keburukan. 

2. Balas kebaikan dengan kebaikan: 

Melakukan kebaikan sebagai balasan kebaikan memang merupakan akhlak yang mulia. Namun, yang lebih utama adalah berbuat baik kepada orang yang berbuat buruk kepada kita. Ini menunjukkan keluhuran jiwa dan pemahaman bahwa kebaikan tidak boleh dibalas dengan keburukan.

3. Menangkal kejahatan dengan kebaikan:

Kutipan ini sejalan dengan ajaran Islam yang menganjurkan untuk menangkal kejahatan dengan kebaikan. Dengan membalas keburukan dengan kebaikan, kita bisa memutus rantai kebencian dan membuka peluang untuk perubahan ke arah yang lebih baik.

Secara keseluruhan, kutipan ini mengajak kita untuk mengamalkan akhlak yang mulia dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kesabaran, pemaafan, dan kebaikan, kita bisa menciptakan tatanan masyarakat yang lebih damai dan penuh kasih sayang.

Apakah ada hal lain yang ingin Anda diskusikan tentang kutipan ini atau tentang akhlak mulia secara umum?


0 Response to "KEUTAMAAN MEMBERI MAAF"

Post a Comment

Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar dengan Bijak