Seorang Muslim dan Mukmin memiliki kedudukan istimewa di hadapan Allâh
Seorang Muslim dan Mukmin memiliki kedudukan istimewa di hadapan Allâh Azza wa Jalla, maka janganlah seseorang suka mencelanya, karena hal itu merupakan perbuatan kefasikan.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengingatkan hal ini dengan sabdanya dalam hadits di bawah ini:
Dari Zubaid, dia berkata: “Aku bertanya kepada Abu Wail tentang Murji’ah (satu kelompok yang berpendapat bahwa bahwa amal tidak termasuk iman, sehingga kemaksiatan tidak membahayakan iman-pen), maka dia berkata: Abdullah telah menceritakan kepadaku bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “Mencela seorang Muslim merupakan kefasikan, dan memeranginya merupakan kekafiran”. [HR. Al-Bukhâri, no: 48; Muslim, no: 64; dll]
Mereka tidak akan bersuara, melontarkan tuduhan, atau membuat keributan.
Sebaliknya, mereka akan menanggung rasa sakitnya secara diam-diam, menunjukkan kehangatan dan kasih sayang yang selalu mereka miliki.
Namun jauh di lubuk hati, ada sesuatu yang berubah.
Mereka akan mulai menjauhkan diri, bukan karena marah tetapi karena menerima secara diam-diam.
Perlahan-lahan, mereka akan menciptakan ruang, pergi tanpa perpisahan yang dramatis dan tidak akan menoleh ke belakang.
Inilah orang-orang yang sangat menghargai Anda, yang memercayai Anda tanpa ragu.
Ketika kepercayaan itu dirusak, kepercayaan itu tidak akan hancur, melainkan malah memudar, sehingga mereka tidak punya pilihan selain melindungi perdamaian mereka. 🕊️
Mereka tidak akan berhenti bersikap baik atau kehilangan sifat lembutnya, tetapi mereka tidak akan pernah melihat Anda dengan cara yang sama lagi.
Ingat, kehilangan hati yang baik berarti kehilangan sesuatu yang tak tergantikan.
Hargai mereka selagi bisa, karena begitu mereka pergi, mereka benar-benar hilang.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengingatkan hal ini dengan sabdanya dalam hadits di bawah ini:
عَنْ زُبَيْدٍ قَالَ سَأَلْتُ أَبَا وَائِلٍ عَنْ الْمُرْجِئَةِ فَقَالَ حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سِبَابُ الْمُسْلِمِ فُسُوقٌ وَقِتَالُهُ كُفْرٌ
Dari Zubaid, dia berkata: “Aku bertanya kepada Abu Wail tentang Murji’ah (satu kelompok yang berpendapat bahwa bahwa amal tidak termasuk iman, sehingga kemaksiatan tidak membahayakan iman-pen), maka dia berkata: Abdullah telah menceritakan kepadaku bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “Mencela seorang Muslim merupakan kefasikan, dan memeranginya merupakan kekafiran”. [HR. Al-Bukhâri, no: 48; Muslim, no: 64; dll]
Saat Anda menyakiti orang yang benar-benar baik, Anda mungkin tidak langsung melihat reaksinya.
Mereka tidak akan bersuara, melontarkan tuduhan, atau membuat keributan.
Sebaliknya, mereka akan menanggung rasa sakitnya secara diam-diam, menunjukkan kehangatan dan kasih sayang yang selalu mereka miliki.
Namun jauh di lubuk hati, ada sesuatu yang berubah.
Mereka akan mulai menjauhkan diri, bukan karena marah tetapi karena menerima secara diam-diam.
Perlahan-lahan, mereka akan menciptakan ruang, pergi tanpa perpisahan yang dramatis dan tidak akan menoleh ke belakang.
Inilah orang-orang yang sangat menghargai Anda, yang memercayai Anda tanpa ragu.
Ketika kepercayaan itu dirusak, kepercayaan itu tidak akan hancur, melainkan malah memudar, sehingga mereka tidak punya pilihan selain melindungi perdamaian mereka. 🕊️
Mereka tidak akan berhenti bersikap baik atau kehilangan sifat lembutnya, tetapi mereka tidak akan pernah melihat Anda dengan cara yang sama lagi.
Ingat, kehilangan hati yang baik berarti kehilangan sesuatu yang tak tergantikan.
Hargai mereka selagi bisa, karena begitu mereka pergi, mereka benar-benar hilang.
0 Response to "Seorang Muslim dan Mukmin memiliki kedudukan istimewa di hadapan Allâh"
Post a Comment
Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar dengan Bijak