Jenis Jamur Yang Berbahaya Dan Sebaiknya Dihindari

 

Jamur yang tidak dapat manusia konsumsi karena beracun. Jika terpapar racunnya bisa menyebabkan kondisi fatal hingga kematian. 

Selain Galerina marginata, jenis jamur cokelat beracun lainnya ialah little brown mushroom atau Pholiotina rugosa. 

Spesies ini akrab dengan sebutan Conocybe filaris, kelompok jamur mikotoksin yang banyak ahli temukan di Eropa, Asia dan Amerika Utara.

Conocybe filaris merupakan sinonim binomial Pholiotina rugosa. Selain itu, ia juga ilmuwan sebut sebagai Pholiotina fimicola dan Pholiotina arrhenii, serta beberapa nama lainnya.

Menurut riset, little brown mushroom berasal dari ordo Agaricales dan famili Bolbitiaceae. Tampilannya cukup mirip dengan Galerina marginata, sehingga sering awam anggap serupa.

Dari segi kandungan, baik jamur Galerina marginata dan little brown mushroom, sama-sama mematikan. Mereka memiliki amatoksin yang dapat membahayakan kinerja hati manusia.

Morfologi dan Ciri-Ciri Pholiotina Rugosa

Sebagai cendawan berkelas Agaricomycetes, morfologi Pholiotina rugosa dapat kita cirikan melalui topi, batang dan insangnya. 

Agar tidak salah, simak uraian lengkapnya di bawah ini.

Ukuran topi little brown mushroom biasanya berkisar 1-2 cm saja. Bentuknya mula-mula terlihat kerucut hingga lebar, tapi kemudian berubah menjadi cembung dan lonjong ke atas.

Topi (Pileus)

Permukaan topi sebenarnya tipis, licin dan halus. Bagian tepi berwarna cokelat kekuning-kuningan, sedangkan tengahnya tampak berwarna cokelat jingga tua dan sedikit mengerut.

Batang (Stape)

Batang Pholiotina rugosa tumbuh sepanjang 20-35 mm dengan diameter berkisar 2-3 mm. Tampilannya sedikit bengkok di bagian bawah, tapi terlihat lurus sampai ke bagian insang.

Warna batang sendiri cokelat di bagian bawah dan keputihan di bagian atas. Terdapat cincin (annulus) pada bagian tengah batang, warnanya tampak keputihan hingga kecokelatan.

Insang (Lamellae)

Tampilan insang tampak seperti jeruk lemon yang dibelah dua. Ia memiliki ruas-ruas panjang yang sempit atau rapat, dengan warna kecokelatan dan kerudung parsial yang keputihan.

Apabila kita potong, bagian daging jamur tampak berair dan kecokelatan. Warnanya tidak akan berubah, bahkan tidak memiliki bau khas seperti jamur beracun pada umumnya.

Habitat dan Distribusi Pholiotina Rugosa

Pholiotina rugosa adalah jenis jamur saprobik. Pertumbuhannya tunggal atau berkelompok, serta sering ditemukan di area hutan dan perkotaan, tepatnya di sekitar puing-puing kayu.

Sebagai fungi terestrial, little brown mushroom tumbuh di atas tanah. Mereka berbiak pada musim semi dan panas di daerah iklim sedang, namun musim dingin di iklim Mediterania.

Melihat peta persebarannya, distribusi little brown mushroom terbilang sangat luas. Mereka dapat kita jumpai di kawasan Pacific Northwest, mulai dari British Columbia sampai Alaska.

Di Asia sendiri, penyebaran jamur ini paling banyak di negara-negara subtropis atau beriklim sedang. Ia dapat kita temukan di sebagian besar negara Eropa sampai wilayah Oseania.

Mengenal Racun Jamur Pholiotina Rugosa

Amatoksin adalah nama kolektif dari sembilan subkelompok senyawa beracun yang pakar temukan pada tiga genera; Amanita, Galerina dan Lepiota, serta spesies Pholiotina rugosa.

Jenis racun ini mengalir di dalam darah menuju organ-organ penting di tubuh manusia. Ia biasanya menyerang organ jantung dan hati, bahkan tidak jarang menyebabkan kematian.

Apabila terpapar, gejala yang ditimbulkan biasanya berupa iritasi pada saluran pernapasan, sakit kepala, pusing, mual, sesak napas, batuk, insomnia, diare serta gangguan pencernaan.

Berbeda dengan racun jamur pada umumnya, amatoksin tidak akan hancur jika dipanaskan. Karena itu jamur-jamur ini tidak dapat kita konsumsi, meski telah dimasak terlebih dahulu.

Berikut jenis jamur yang berbahaya dan sebaiknya dihindari:

1. Deadly dapperling (Lepiota brunneoincarnata)

Jamur ini diketahui mengandung amatoxins. Didistribusikan secara luas di seluruh Eropa dan sebagian Asia, jamur ini cukup berbahaya dan telah disalahartikan sebagai varietas yang dapat dimakan, meskipun keracunan tidak terlalu umum. 

Konsumsi yang tidak disengaja menyebabkan toksisitas hati yang parah dan dapat memiliki konsekuensi yang mematikan jika tidak segera mendapatkan pengobatan.   

2. Podostroma cornu-damae

Jamur langka yang berasal dari Asia ini telah menyebabkan sejumlah kematian di Jepang dan Korea. Tubuh buah merahnya mengandung racun kuat yang dikenal sebagai mikotoksin trichothecene dan dapat menyebabkan kegagalan beberapa organ pada mereka yang kurang beruntung untuk mengkonsumsinya.   

3. Destroying angels (Amanita species) 

Destroying angels sebenarnya adalah beberapa spesies jamur serba putih dalam genus Amanita. Jamur yang sangat beracun ini sangat mirip dengan jamur kancing yang dapat dimakan dan jamur padang rumput. 

Salah satu spesies ini, Amanita bisporigera, dianggap sebagai jamur Amerika Utara yang paling beracun. 

Gejala memakan waktu 5 sampai 24 jam untuk muncul dan termasuk muntah, delirium, kejang, diare, gagal hati dan ginjal, dan sering menyebabkan kematian.   

4. Autumn skullcap (Galerina marginata)

Jamur ini umum dijumpai di seluruh belahan bumi utara dan sebagian Australia. Tertelan menyebabkan diare, muntah, hipotermia, dan kerusakan hati, dan dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani.

5. Webcaps (Cortinarius species) 

Jamur ini memiliki racun yang dikenal sebagai orellanin, yang awalnya menyebabkan gejala yang mirip dengan flu biasa. 

Orellanin memiliki periode laten yang sangat lama dan mungkin memakan waktu 2 hari hingga 3 minggu untuk menimbulkan gejala, sehingga sering kali menyebabkan kesalahan diagnosis. Toksin pada akhirnya menyebabkan gagal ginjal dan kematian jika tidak diobati.   

6. Conocybe filaris 

Jamur yang sangat umum di Pacific Northwest dapat berakibat fatal jika dimakan. Timbulnya gejala gastrointestinal sering terjadi 6 hingga 24 jam setelah jamur dikonsumsi, dan sering menyebabkan kesalahan diagnosis awal keracunan makanan. Pasien mungkin tampak pulih, namun, gangguan pencernaan yang mengancam jiwa akan kembali muncul, ditambah dengan gagal hati dan ginjal.   

7. Death cop (Amanita phalloides) 

Death cop adalah salah satu jamur yang paling mematikan, yang dapat dijumpai di seluruh Eropa. Dalam 6 sampai 12 jam setelah konsumsi, Anda akan mengalami nyeri perut hebat, muntah, dan diare yang disertai darah, menyebabkan hilangnya cairan dengan cepat dari jaringan dan rasa haus yang hebat.


0 Response to "Jenis Jamur Yang Berbahaya Dan Sebaiknya Dihindari"

Post a Comment

Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar dengan Bijak