Pengertian Topografi

 

Dalam mempelajari suatu kawasan di permukaan bumi, kita akan bertemu dengan istilah topografi. Istilah ini berkaitan dengan kemiringan atau kontur lahan. 

Beberapa jenis topografi yang kita kenal secara umum adalah daerah berbukit, dataran, dan pegunungan.

Namun tidak sebatas itu, topografi dalam arti lebih luas juga membahas mengenai vegetasi dan pengaruh manusia terhadap lingkungan, serta kebudayaan lokal.

Pengertian Topografi

Topografi adalah studi tentang bentuk permukaan bumi dan objek lain, meliputi planet, satelit alami (bulan dan sejenisnya), serta asteroid. 

Pengertian ilmiah lebih luas juga memasukkan vegetasi dan pengaruh manusia terhadap lingkungan, serta kebudayaan lokal ke dalam ruang lingkup topografi. 

Namun umumnya topografi mempelajari relief permukaan, model 3 dimensi dan identifikasi jenis lahan.

Istilah topografi berasal dari zaman Yunani kuno hingga Romawi kuno yang berarti “detail dari suatu tempat”. Asal katanya adalah topos yang berarti tempat dan graphia yang berarti tulisan.

Obyek dalam topografi berkaitan dengan posisi bagian dan menunjuk pada koordinat horizontal, seperti garis lintang dan garis bujur, serta garis vertikal, yaitu ketinggian.

Studi topografi dapat dilakukan untuk berbagai tujuan, yaitu perencanaan militer, eksplorasi geologi, konstruksi sipil, pekerjaan umum dan reklamasi.

Teknik Topografi

Dalam menyusun informasi topografi wilayah, ada dua cara yang dapat dilakukan, yaitu:

1. Survei Langsung

Survei atau pengamatan secara langsung akan menjadikan studi lebih akurat, baik secara tiga dimensi, jarak, ketinggian, dan sudut dengan memanfaatkan berbagai alat atau instrumen.

Meski sistem penginderaan jarak jauh telah berkembang, namun pengamatan secara langsung masih diperlukan untuk menghadirkan informasi lebih lengkap dan akuran mengenai keadaan suatu lahan.

2. Penginderaan Jarak Jauh

Penginderaan jauh adalah ilmu pengumpulan data permukaan bumi dari jarak jauh menggunakan sistem yang disebut inderaja, meliputi sensor, wahana satelit, dan sebagainya.

Penjelasan lengkap mengenai penginderaan jauh dapat dibaca pada tautan berikut: Penginderaan Jauh

Peta Topografi

Peta topografi adalah salah satu jenis peta khusus yang menggambarkan bentuk relief permukaan bumi, meliputi tinggi renadhnya kawasan dengan gambaran garis-garis.

Garis yang dimaksud adalah garis kontur, yaitu garis yang menghubungkan daerah dengan ketinggian yang sama. 

Dengan adanya garis tersebut, maka akan memudahkan pengguna peta memahami ketinggian suatu tempat sehingga dapat memperkirakan kecuraman atau kemiringan lereng.

Penggunaan garis kontur tidak dapat dilepaskan dari peta topografi. Garis-garis ini mengubungkan dua segmen garis satu sama lain dan tidak saling berpotongan

Indonesia memiliki badan pemetaan yang disebut BIG atau Badan Informasi Geospasial yang membuat peta topografi dengan tata guna lahan. 

Peta ini disebut sebagai peta RBI atau Rupa Bumi Indonesia dan menjadi salah satu peta dasar dalam perencanaan, ekspedisi, serta aktivitas navigasi lainnya.

Karakteristik Pemetaan

Sama seperti jenis peta lainnya, pemetaan topografi juga mempunyai karakteristik khusus dan terbatas tinggi rendahnya permukaan. Berikut ini adalah karakteristik peta topografi, antara lain:

1. Tidak Berwarna

Peta jenis ini sangat berbeda dengan peta umum yang biasanya menampilkan warna hijau, biru, kuning dan cokelat. 

Peta topografi tidak kaya warna karena hanya mempunyai fungsi pokok memberi inforasi tentang kontur tanah. Oleh karena itu, hanya terdapat garis-garis kontur yang tercetak secara jelas.

2. Skala Besar dan Detail

Ciri dari peta topografi adalah penggunaan skala yang besar. Skala yang digunakan tersebut menggambarkan keadaan permukaan kawasan yang sesungguhnya. 

Skala peta juga bervariasi, semakin kecil skala maka informasi tidak begitu detail, sedangkan semakin besar skala maka informasi semakin detail dan akurat.

Penggunaan skala besar bertujuan untuk menginformasikan kontur tanah. Maka dari itu, proses pembuatan peta ini harus teliti agar detail kemiringan kawasan dapat digambarkan secara akurat.

3. Garis Kontur

Ciri utama dari peta ini adalah adanya garis kontur yang tidak dimiliki peta jenis lainnya. Garis tegas yang terhubung menjelaskan mengenai kondisi permukaan bumi.

Garis kontur terdiri dari kombinasi dua segmen garis yang saling terhubung tanpa perpotongan. Garis ini menunjukkan titik elevasi agar kita mengetahui keadaan wilayah yang dimaksud.

4. Informasi Kontur Tanah

Peta topografi juga menjelaskan mengenai kontur tanah atau kondisi tanah di suatu wilayah. Penjelasan tersebut meliputi tinggi rendahnya tanah, kemiringan atau kecuraman.

Komponen Peta Topografi

Peta topografi biasanya digunakan oleh lembaha tertentu yang mempunyai kepentingan akan kondisi permukaan bumi. 

Berikut ini adalah komponen dari peta kontur, yaitu:

1. Judul Peta

Judul diambil dari bagian terbesar wilayah pada satu lembar peta. Judul peta berada diatas peta, akan tetap pada peta buatan koordinasi survei dan pemetaan maka judunya berada disamping.

2. Legenda Peta 

Legenda peta adalah penjelasan dari simbol-simbol yang ada dalam peta. Dengan adanya legenda kita dapat memahami arti yang diwakili dalam sebuah simbol.

3. Skala Peta

Hampir seluruh peta dibuat sesuai skala tertentu. Skala merupakan perbandingan gambar dengan kondisi sebenarnya. terdapat dua skala dalam peta, yaitu skala garis dan angka. Umumnya pada peta topografi mencantumkan keduanya.

4. Garis Koordinat 

Pada peta topografi terdapat jaring-jaring yang terdiri dari garis vertikal dan horizontal. Garis-garis tersebut dinamakan garis koordinat dan terdiri dari dua macam, yaitu koordinati geografis dan koordinat grid.

5. Garis Ketinggian / Kontur

Garis kontur merupakan gambaran dari daerah dengan ketinggian yang sama. Garis ini mirip sidik jari dan tidak pernah memotong satu sama lain.

6. Tahun Pembuatan Peta

 Terdapat informasi mengenai tahun pembuatan peta yang menunjukkan kapan peta ini dibuat atau diperbaharui.

7. Deklinasi

Deklinasi adalah garis keterangan yang menujukkan beda utara peta dan utara magnetik kompas. Perbedaan ini terjadi karena posis utara bumi ditunjukkan oleh kutub utara, namun sumbu utra magnet berada di kepulauan dekat dataran Green Land. 

Bumi juga mengalami pergeseran sekitar 0,02 detik ke timur atau ke barat setiap tahunnya, sehingga arah utara magnetik kompas harus dikonversi dengan arah utara pada peta. Deklinasi akan direvisi setiap 5 tahun sekali dan dicantumkan dalam lembar peta.

Cara Membaca Peta Topografi

Untuk memahami peta topografi, kita harus memahami garis kontur dan apa yang ingin dijelaskan oleh garis tersebut. 

Informasi yang disampaikan oleh peta jenis ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu informasi ketinggian lokasi dan bentuk lahan atau relief suatu lokasi.

1. Informasi Ketinggian

 Informasi ketinggian dapat diketahui dengan melihat titik ketinggian pada peta dan notasi ketinggian pada garis kontur.

2. Informasi Bentuk Lahan

Informasi relief kawasan harus melalui porses interpretasi data peta. Informasi ini diperoleh dari interpretasi data garis kontur serta pola dalam peta. 

Semakin rapat garis kontur maka semakin terjal lereng, sedangkan semakin renggang garis kontur maka lereng semakin landai.

Manfaat Peta Topografi

Pemetaan secara topografi mempunyai banyak manfaat, meliputi membantu pendakian, orienteering hingga penyelamatan atau evakuasi. 

Selain itu, dunia profesional dan pemerintahan juga memanfaatkan peta ini untuk bidang perencanaan, desain pembangunan, studi ilmu bumi dan pertahanan.

1. Hiking

Pengetahuan akan keadaan topografi wilyah sangat penting untuk menentukan jalur pendakian. Saat hendak melakukan pendakian gunung, maka kita harus paham mengenai medan yang ditempuh. 

Oleh sebab itu kita harus memiliki kemampuan membaca dan memahami peta topografi. Peta ini ini juga bermanfaat saat kita tersesat.

2. Orieneering

Orienteering adalah kegiatan mencari jejak atau bernavigasi menggunakan kompas dan peta. Kegiatan ini menuntut kita mampu membaca dan memahami topografi wilayah. 

Seseorang yang piawai menggunakan kompas, menentukan koordinat, menguasai metode penentuan lokasi masih akan kesulitan jika tidak mampu membaca peta topografi.

3. Penyelamatan

Penguasaan kondisi topografi wilayah sangat bermanfaat ketika melaksanakan upaya evakuasi. Peta ini berguna untuk memprediksi lokasi korban dan medan yang dihadapi.

4. Perencanaan Wilayah

Pengembangan suatu wilayah memerlukan perencanaan matang, misalnya untuk pembangunan jalan, zonasi perumakan, saluran irigasi, kawasan lindung dan sebagainya. Pengetahuan tentang kemiringan lereng sangat diperlukan dan hal ini dapat terbantu dengan menggunakan peta topografi.

5. Desain Arstektur dan Sipil

Bidang arsitektur sangat memerlukan peta topografi, terutama saat melakukan pembuatan tapak siteplan sebagai struktur bangunan awal. 

Sedangkan dalam teknik sipil, pengetahuan tentang ketinggian dan kecuraman lereng juga sangat penting, misalnya ketika akan membangun jembatan, jalan layang, terowongan, serta gedung.

6. Studi Ilmu Bumi

Informasi mengenai ketinggian dan kelerangan suaty wilayah sangat diperlukan dalam studi ilmu bumi. Informasi ini dapat digunakan untuk menghitung run off air, laju erosi batuan, degradasi tanah, serta potensi pergerakan tanah.

7. Pertahanan

Dalam bidang militer, pengtahuan topografi wilayah sangat penging untuk menyerang maupun bertahan. 

Saat menyerang, informasi ketinggian berguna untuk memetakan wilayah musuh dan mengetahui pertahanan yang lemah. Sebab daerah yang lebih rendah biasanya lebih mudah diserang dibanding daerah lebih tinggi.

Sedangkan saat bertahan, topografi berguna untuk memtakan wilayah dengan potensi pertahanan terbaik sehingga dapat membangun basis pertahanan maupun area denial untuk menghadang musuh. Pengetahuan tentang kelerangan juga berguna untuk pasokan logistik.

0 Response to "Pengertian Topografi"

Post a Comment

Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar dengan Bijak