Benarkah Jodoh Cermin Diri

Bismillahirrahmanirrahim. Tiada untaian kata yang pantas diucapkan seorang hamba dan syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala, semoga rahmat dan karunia-Nya selalu menyertai setiap langkah-langkah kita dalam penghambaan kepada-Nya. 

Tak lupa pula, shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada manusia paling mulia, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya yang selalu istiqamah dalam menjalankan risalahnya hingga akhir zaman. 

Jodoh cerminan diri, apakah itu betul?. 

Sebagian orang mengatakan bahwa jodoh adalah pasangan yang hadir untuk saling melengkapi, lalu apa maksudnya jodoh adalah cerminan diri?

Jodoh cerminan diri dapat diartikan bahwa perempuan yang baik akan mendapatkan laki-laki yang baik pula, namun sebagian orang merasa mendapatkan pasangan yang tidak sama sepertinya (jahat) padahal ia menganggap dirinya baik. 

Lalu bagaimana sebenarnya penjelasan Al-Qur'an terkait jodoh cerminan diri? 

Jodoh cerminan diri, inilah penjelasan Allah Subhanahu wata'ala yang berfirman dalam Al-Qur'an surat An-nur : 26

  ٱلْخَبِيثَٰتُ لِلْخَبِيثِينَ وَٱلْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَٰتِ ۖ أُو۟لَٰٓئِكَ مُبَرَّءُونَ مِمَّا يَقُولُونَ ۖ لَهُم مَّغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ

Artinya: "Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga)." 

Ayat ini diriwayatkan sebagai penutup yang Allah turunkan untuk menyatakan tentang kesucian Sayyidah Aisyah radhiyallahu'anha istri rasullah Shalallahu A'laihi Wa Sallam. Karena Aisyah Radhiallahu Anha pernah tertimpa isu bahwa dirinya melakukan perselingkuhan dengan sahabat nabi. 

Ayat ini juga berisikan pesan akan pentingnya sekufu. Berkenaan ayat di atas, Imam Al-Maraghi dalam tafsirnya mengatakan bahwa memang sudah sunnahnya mereka yang mempunyai kesamaan itu akan bersatu, dan bersatunya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dengan Sayyidah Aisyah sebagai bukti bahwa keduanya sama-sama saleh dan salehah. 

Sayyidah Aisyah pantas berjodoh dengan Rasulullah karena beliau adalah wanita yang suci dan terhormat, jauh dari apa yang diisukan. Dengan begitu ayat ini menafsirkan bahwa jodoh cerminan diri. 

Di sisi lain, Beberapa tanggapan daiIslam terkait jodoh cerminan diri, simak berikut ini:

Syekh Yusri Azzam, seorang dai Islam, mengatakan, Rasulullah Shalallahu A'laihi Wa Sallam mengatakan seorang wanita dapat dinikahi karena empat alasan yaitu hartanya, garis keturunannya, kecantikannya, dan agamanya.

"Barang siapa yang mengambilnya karena kecantikannya, maka mendapat kecantikannya, dan barang siapa yang mengambilnya karena silsilah yang didapat adalah silsilahnya, dan barang siapa yang mengambilnya karena agamanya, maka akan memperoleh harta, kecantikan dan silsilah. Maka pilihlah karena agamanya," jelasnya.

Pada dasarnya, setiap manusia diciptakan berpasang-pasangan. Pasangan hidup kita, merupakan cerminan diri kita, jodoh cerminan diri, hanya saja tidak semua pasangan merasakan hal ini. 

Selalu ada perbedaan yang terjadi. Seperti halnya lelaki shaleh mendapatkan wanita yang tidak shalehah, bisa dengan cara bimbing wanita itu menjadi sholehah agar terciptanya jodoh adalah cerminan diri.

Namun, apabila wanita tersebut sampai akhir hayatnya tidak berubah juga menjadi sholehah maka bisa jadi dia bukanlah jodoh kita, sebab yang berjodoh adalah mereka yang selalu bersama hingga akhirat kelak. 

Akan ada pula orang-orang yang berusaha memperbaiki diri, membuat diri menjadi lebih baik lagi dan mendapatkan pasangan yang baik. 

Dai Islam selanjutnya, Ustadz Anwar Sani pun menjelaskan kalau diartikan secara umum wanita baik akan mendapatkan laki-laki yang baik kelak, begitu pula sebaliknya.  

"Wanita yang baik akan mendapatkan laki-laki yang baik ya posisi itu secara umum akan begitu, tapi juga kita jangan sampai kemudian kalau ada orang curhat ke kita kok istri saya kayak begini ya? Ini cerminan diri, kasihan juga. Jangan sampai kayak gitu juga," ucap Ustadz Anwar Sani

Namun, Ustadz Anwar Sani mengungkapkan, ada pula jodoh yang tidak sesuai dengan cerminan diri, seperti contohnya firaun yang jahat dengan istrinya yang baik. 

Maka dari itu, Ustadz Anwar Sani mengungkapkan Allah Subhanahu wata'ala memberikan hal yang berbeda pasti memiliki maksud dan tujuan tertentu. Di balik jalan yang telah Allah tetapkan pasti memiliki hikmah yang dapat kita ambil. 

Jodoh cerminan diri sendiri menurut pandangan psikologi:

Dikutip dari beberapa sumber pada (10/1/23), psikolog dari klinik Tiga Generasi, Sri Juwita Kusumawardhani M.Psi mengatakan, tidak semua orang cukup beruntung. Ada banyak orang baik yang berpasangan dengan orang yang kasar. 

Jadi, sarannya selain berusaha untuk terus memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas diri dan penting juga untuk mengenali calon pasangan. 

"Kebanyakan orang hanya melihat hal-hal yang terlihat di luar tanpa mengenali lebih dalam bagaimana pribadi calon pasangannya sehingga merasa kecewa setelah menikah. Ada juga yang ingin menikah karena alasan-alasan yang salah sehingga terjebak pada orang yang salah pula," tegas Wita.

0 Response to "Benarkah Jodoh Cermin Diri"

Post a Comment

Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar dengan Bijak