Suksesnya Menjalankan Ibadah Puasa dapat Terlihat dari Bertambahnya Ke Taqwaan Pelakunya

Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji hanya milik Allah Rabb semesta alam, shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang selalu setia dan istiqamah.

Bertaqwa menurut Imam Ghazali adalah: 

"IMTITSALU AWAAMIRILLAH 'AZZA WA JALLA WAJTINABUN NAWAHIHI SIRROW WA’ALAA NIAH." 

Artinya: Mengerjakan seluruh apa yang diperintahkan Allah Subhanahu wa ta'ala. Dan menghindari segala apa yang dilarang Allah Allah Subhanahu wa ta'ala. Baik secara sembunyi-sembunyi maupun secara terang-terangan.

Sedangkan Wilayah taqwa menurut Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam. adalah di hati, seraya beliau memegang dada dan mengucapkan: "Taqwa itu di sini, taqwa itu di sini, taqwa itu di sini."

Maka tanda-tanda seseorang sudah berhasil dalam mencapai martabat Taqwa melalui puasa ada tiga:

1. Hatinya akan mampu mengawal, supaya seluruh anggota tubuhnya tidak melakukan hal-hal yang dapat dimurkai Allah Subhanahu wa ta'ala. Seperti: Syirik, memakanriba, durhaka kepada kedua orang tua, memakan harta anak yatim, sumpah palsu, menuduh perempuan baik-baik berzina, melakukan zina, melalaikan ibadah yang diwajibkan kepadanya dan lain sebagainya yang berhubungan dengan murka Allah.

2. Hatinya akan senantiasa mampu mengawal segala anggota badannya untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri; Seperti berjudi, minum-minuman yang memabukan, morfin, ganja dan lain sebagaiya yang bisa merugikan dirinya sendiri.

3. Hatinya akan senantiasa mampu mengawal, supaya segala anggota tubuhnya tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan orang lain; Seperti, mencuri, merampok, korupsi, menggeser patok tanah sawah, ladang, mengurang timbangan ,dan lain sebagainya yang merugikan orang lain.

Bahkan sampai hal-hal yang terkecil pun sebagai hasil pelatihan ketika bulan Ramadlan bahwa puasanya akan menjadi sia-sia apabila melakukan tindakan atau perkataan yang menyakitkan orang lain seperti melanggar Traffic Light/Lampu pengatur lalu lintas yang sedang menyala merah, berarti menyita hak-hak orang yang lampunya sedang menyala hijau.

Maka apabila tiga wilayah itu dijaganya, dia menjadi seorang muslim yang baik yaitu menurut Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam:

"al-muslim, man salimalmuslimuna minlisanihiwayadihi". 

Artinya: seorang muslim itu adalah orang dapat menyelamatkan orang lain dari gangguan lidahnya dan tangannya."

Bagaimana supaya hati memiliki kemampuan/otoritas untuk mengawal tubuhnya/pancainderanya dari tiga wilayah itu?

Jawabannya adalah menurut Imam Ghazali Hati adalah Raja, prajuritnya adalah pancaindera. Supaya raja memiliki kekuatan/otoritas hendaklah Raja/Hati harus mendapat cukup nutrisa/gizi. Gizi/Nutrisi hati adalah Ibadah.

Memperbanyak ibadah baik yang fardlu maupun yang sunna-sunnat adalah akan menguatkan otoritas hati untuk mengawal panca inderanya dari melakukan yang tidak diridhoi Allah Subhanahu wa ta'ala.

Apabila gizi hati kerdil, maka dia akan dikedalikan oleh nafsu yang mendominasi fisiknya sehingga tidak segan melakukan apa-apa yang dimurkai Allah Subhanahu wa ta'ala.

Semoga ibadah puasa kita senantiasa bermakna dan amal ibadah kita meningkat, dibulan Syawwal ini sebagai awal dari aplikasi dari keberhasilan puasa Ramdlan kita. Aamiin

0 Response to "Suksesnya Menjalankan Ibadah Puasa dapat Terlihat dari Bertambahnya Ke Taqwaan Pelakunya "

Post a Comment

Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar dengan Bijak