Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang kedokteran mendorong para tenaga ahli selalu mengadakan riset terhadap berbagai penyakit termasuk salah satunya adalah penyakit menular demi mengatasi kejadian penderitaan dan kematian akibat penyakit.
Pengertian Epidemiologi
Pengertian Epidemiologi menurut asal kata, jika ditinjau dari asal kata Epidemiologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari 3 kata dasar yaitu :
- Epi yang berarti pada atau tentang,
- Demos yang berarti penduduk dan
- Logos yang berarti ilmu pengetahuan.
Jadi Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang penduduk. Sedangkan dalam pengertian modern pada saat ini adalah ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan distribusi (penyebaran) serta determinant masalah kesehatan pada sekelompok orang atau masyarakat serta determinasinya (faktor-faktor yang mempengaruhinya).
Penyakit menular timbul akibat dari beroperasinya berbagai faktor baik dari agen, induk semang atau lingkungan.
Bentuk ini tergambar didalam istilah yang dikenal luas dewasa ini. Yaitu penyebab majemuk (multiple causation of disease) sebagai lawan dari penyebab tunggal (single causation).
Didalam usaha para ahli untuk mengumpulkan pengetahuan mengenai timbulnya penyakit, mereka telah melakukan eksperimen terkendali untuk menguji sampai dimana penyakit itu bisa di cegah sehinga dapat meningkat taraf hidup penderita.
Dalam epidemiologi ada tiga faktor yang dapat menerangkan penyebaran (distribusi) penyakit atau masalah kesehatan yaitu
- orang (person),
- tempat (place), dan
- waktu (time).
Informasi ini dapat digunakan untuk menggambarkan adanya perbedaan keterpaparan dan kerentanan. Perbedaan ini bisa digunakan sebagi petunjuk tentang sumber, agen yang bertanggung jawab, transisi, dan penyebaran suatu penyakit.
1. Faktor Orang (Person)
Faktor orang atau person adalah karakteristik dari individu yang mempengaruhi keterpaparan atau kepekaan mereka terhadap penyakit.
Orang yang karakteristiaknya mudah terpapar atau peka terhadap penyakit akan mudah terkena sakit.
Karakteristik orang bisa berupa faktor genetik, umur, jenis kelamin,pekerjaan, kebiasaan dan status
sosial ekonomi.
Seorang individu yang mempunyai faktor genetik pembawa penyakit akan mudah terpapar faktor genetic tersebut dan peka untuk sakit.
Perbedaan berdasarkan umur, terdapat kemungkinan dalam mendapat keterpaparan berdasarkan perjalanan hidup.
Demikian pula dengan karakteristik lain yang akan membedakan dalam kemungkinan mendapat keterpaparan.
2. Faktor Tempat (place)
Faktor tempat berkaitan dengan karakteristik geografis. Informasi ini dapat batas alamiah seperti sungai, gunung,atau bisa dengan batas administrasi dan histori.
Perbedaan distribusi menurut tempat ini memberikan petunjuk pola perbedaan penyakit yang dapat menjadi pegangan dalam mencari faktor-faktor lain yang belum diketahui.
3. Faktor Waktu (Time)
Waktu kejadian penyakit dapat dinyatakan dalam jam, hari, bulan, atau tahun. Informasi ini bisa dijadikan pedoman tentang kejadian yang timbul dalam masyarakat.
Pengertian Penyakit Menular
Ada beberapa pengertian mengenai penyakit antara lain menurut Gold Medical Dictionary penyakit adalah kegagalan dari mekanisme adaptasi suatu organisme untuk bereaksi secara tepat terhadap rangsangan atau tekanan sehingga timbul gangguan pada fungsi struktur, bagian, organ atau sistem dari tubuh.
Sedangkan menurut Arrest Hofte Amsterdam, penyakit bukan hanya berupa kelainan yang
terlihat dari luar saja, tetapi juga suatu keadaan terganggu dari
keteraturan fungsi dari tubuh.
Dari kedua pengertian tersebut, dapat
disimpulkan bahwa penyakit adalah suatu keadaan gangguan bentuk
dan fungsi tubuh sehingga berada didalam keadaan yang tidak normal.
Beberapa definisi penyakit menurut para ahli adalah
sebagai berikut :
1. Penyakit adalah kegagalan dari mekanisme adaptasi suatu
organisme untuk bereaksi secara tepat terhadap rangsangan
atau tekanan sehingga timbul gangguan pada
fungsi/struktur dari bagian organisasi atau sistem dari tubuh
(Gold Medical Dictionary).
2. Penyakit adalah suatu keadaan di mana proses kehidupan
tidak lagi teratur atau terganggu perjalanannya (Van Dale‟s
Woordenboek der Nederlandse Tel ).
3. Penyakit bukan hanya berupa kelainan yang dapat dilihat dari luar
saja, akan tetapi juga suatu keadaan terganggu dari keteraturan
fungsi-fungsi dalam dari tubuh (Arrest Hofte Amsterdam).
Menurut Parson, sakit adalah keadaan dimana adanya
ketidakseimbangan fungsi normal pada tubuh manusia, termasuk
sejumlah sistem biologis dan kondisi penyesuaiannya.
Selain itu
menurut Bauman, ada tiga kriteria penentu keadaan sakit, yaitu
adanya gejala, persepsi mengenai keadaan sakit yang dirasakan,
dan menurunnya kemampuan untuk beraktivitas sehari-hari.
Menurut Natoadmodjo (2003) Penyakit menular adalah penyakit
yang dapat ditularkan (berpindah dari orang yang satu ke orang
yang lain, baik secara langsung maupun melalui perantara).
Penyakit Menular (comunicable Diseasse) adalah penyakit yang
disebabkan oleh transmisi infectius agent/produk toksinnya dari
seseorang/reservoir ke orang lain/susceptable host.
Segitiga epidemiologi (trias epidemiologi) merupakan konsep
dasar dalam epidemiologi yang menggambarkan hubungan antara tiga
faktor utama yang berperan dalam terjadinya penyakit atau masalah kehatan yaitu:
- host (tuan rumah/penjamu),
- agen (penyebab), dan
- environtment.
Timbulnya penyakit terjadi akibat ketidak seimbangan ketiga faktor tersebut. Hubungan ketiga faktor ini dapat menjelaskan kondisi yang dialami oleh manusia meliputi ;
Interaksi pertama dikatakan berada pada equilibrium (keseimbangan antara, Host, Agent, dan Environtment), individu dalam kondisi ini dapat disebut sehat
Yang kedua Agen menperoleh Kemudahan Menimbulkan Penyakit Interaksi ini dapat dikatakan bahwa agen mendapat kemudahan untuk menimbulkan penyakit pada host.
Agen memberatkan keseimbangan sehingga batang pengungkit miring kearah agen. Contohnya ada mutasi virus influenza sehingga muncul jenis yang baru seperti flu burung (H5N1) atau Flu Babi (H1N1) dimana masyarakat belum memiliki kekebalan tubuh untuk melawan virus tersebut.
Kondisi ketiga yaitu Host Peka Terhadap Agent pada kondisi ini Interaksi ketiga host lebih
peka terhadap agent. Host memberatkan keseimbangan sehingga pengungkit miring kea rah host.
Contoh apabila disuatu daerah yang penduduk berusia balita besar, maka sebagian besar populasi rentan terkena penyakit.
Selanjutnya terjadi Pergeseran Lingkungan yang Menyebabkan Agen Mendapat Kemudahan Menimbulkan Penyakit Interaksi ini terjadi pergeseran lingkungan, sehingga memudahkan
agen memasuki tubuh host dan menimbulkan penyakit.
Contohnya ketika banjir air kotor mengandung kuman (Agen) yang kontak dengan Masyarakat (Host), sehingga agen lebih mudah menimbulkan penyakit
Dan kondisi yang terakhir adalah terjadinya Pergeseran Lingkungan yang menyebabkan host peka terhadap penyakit Interaksi ini terjadi karena adanya pergeseran kuliatas lingkungan sehingga host memberatkan keseimbangan.(host peka terhadap agent).
Contoh terjadi pencemaran udara dengan SO2 yang menyebabkan saluran udara paru menyempit (agar tidak banyak racun), namun mengkibatkan sehingga paru-paru kekurangan oksigen sehingga host jadi lemah dan timbul kelainan paru.
Dalam usaha-usaha pencegahan dan kontrol yang efektif terhadap penyakit perlu dipelajari mekanisme interaksi yang terjadi antara agen penyakit, manusia dan lingkungannya Interaksi ketiganya akan menghasilkan kondisi sehat maupun sakit pada manusia, selengkapnya dijelaskan sebagai berikut :
1. Interaksi antara agent penyakit dan lingkungan
Suatu keadaan terpengaruhnya agen penyakit secara langsung oleh lingkungan yang menguntungkan agen penyakit.
Terjadi pada saat prapatogenesis suatu penyakit, misalnya viabilitas bakteri terhadap sinar matahari, stabilitas vitamin yang terkandung dalam sayuran di dalam ruang pendingin dan penguapan bahan kimia beracun oleh proses pemanasan global.
2. Interaksi antara pejamu (manusia) dan lingkungan
Suatu keadaan terpengaruhnya manusia secara langsung oleh lingkungannya dan terjadi pada saat prapatogenesis suatu penyakit, misalnya udara dingin, hujan dan kebiasaan membuat dan menyediakan makanan.
3. Interaksi antara pejamu (manusia) dan agent penyakit
Suatu keadaan agen penyakit yang menetap, berkembang biak dan dapat merangsang manusia untuk menimbulkan respons berupa tanda-tanda dan gejala penyakit.
Misalnya demam, perubahan fisiologis jaringan tubuh dan pembentukan kekebalan atau mekanisme pertahanan tubuh lainnya. Interaksi yang terjadi dapat berupa sembuh sempurna, kecacatan atau kematian.
4. Interaksi agent penyakit, pejamu (manusia) dan lingkungan
Suatu keadaan saling mempengaruhi antara agen penyakit, manusia dan lingkungan secara bersama-sama dan keadaan tersebut memperberat satu sama lain
Sehingga memudahkan agen penyakit baik secara tidak langsung maupun langsung masuk ke dalam tubuh manusia.
Misalnya pencemaran air sumur oleh kotoran manusia akan dapat menimbulkan penyakit muntaber (water borne diseases).
Karakteristik Penyakit Menular
Suatu penyakit dapat menular dari orang yang satu kepada yang lain ditentukan oleh tiga faktor tersebut diatas, yakni faktor Agen atau penyebab penyakit Agen merupakan pemegang peranan penting didalam epidemiologi yang merupakan penyebab penyakit.
Agen dapat dikelompokkan menjadi Golongan virus, misalnya influenza, trachoma, cacar dan sebagainya, Golongan riketsia, misalnya typhus, Golongan bakteri, misalnya disentri, Golongan protozoa, misalnya malaria, filaria, schistosoma dan sebagainya.
Faktor Host (Manusia) Sejauh mana kemampuan host didalam menghadapi invasi mikroorganisme yang infektius itu, berbicara tentang daya tahan. Misalnya Imunitas seseorang. Faktor Route of
transmission (jalannya penularan).
Penularan penyakit dapat dilihat dari potensi infeksi yang ditularkan. Infeksi yang ditularkan tersebut
berpotensi wabah atau tidak.
Karakteristik penyakit menular Secara umum memiliki gejala klinik yang berbeda-beda sesuai dengan faktor penyebab penyakit tersebut.
Berdasarkan manifestasi klinik maka karakteristik penyakit menular terdiri dari :
1. Spektrum Penyakit Menular
Pada proses penyakit menular secara umum dijumpai berbagai manifestasi klinik, mulai dari gejala klinik yang tidak tampak sampai keadaan yang berat disertai komplikasi dan berakhir cacat / meninggal
dunia. Akhir dari proses penyakit adalah sembuh, cacat atau meninggal.
Penyembuhan dapat lengkap atau dapat berlangsung jinak (mild) atau dapat pula dengan gejala sisa yang berat (serve sequele).
2. Infeksi Terselubung (tanpa gejala klinis)
Adalah keadaan suatu penyakit yang tidak menampakan secara jelas dan nyata dalam bentuk gejala klinis yang jelas sehingga tidak dapat di diagnosa tanpa cara tertentu seperti tes tuberkolin, kultur
tenggorokan, pemeriksaan antibody dalam tubuh dan lain-lain.
Pada proses perjalanan penyakit menular di dalam masyarakat sektor yang memegang peranan penting adalah ; faktor penyebab /agent yaitu organisme penyebab penyakit menular, sumber penularan yaitu reservoir maupun resources, cara penularan khusus melalui mode of transmission.
3. Sumber Penularan
Merupakan media yang menjadikan suatu penyakit tersebut bisa menyebar kepada seseorang. Sumber ini meliputi ; Penderita, Pembawa kuman, Binatang sakit, tumbuhan / benda, Cara Penularan.
Penyakit dapat menyerang seseorang dengan bebarapa cara diantaranya, Kontak langsung, Melalui udara, Melalui makanan / minuman, Melalui vector, Keadaan Penderita.
Suatu penyebab terjadinya penyakit sangat tergantug pada kondisi tubuh / imunitas seseorang. Makin lemahnya seseorang maka sangat mudah menderita penyakit.
Kondisi ini terdiri dari keadaan umum, kekebalan, status gizi, keturunan, cara Keluar dan cara masuk sumber.
Kuman penyebab penyakit dapat menyerang seseorang melalui beberapa cara yaitu ; Mukosa / kulit, Saluran Pencernaan, Saluran Pernapasan, Saluran Urogenitalia, Gigitan suntikan, luka, plasenta, interaksi penyakit dengan penderita.
Kuman atau penyakit yang telah berhasil masuk ke dalam tubuh tidak bisa langsung bereaksi akan tetapi didalam tubuh sendiri terjadi suatu reaksi perlindungan yang terdiri dari Infektivitas
Adalah kemampuan unsur penyebab / agent untuk masuk dan berkembang biak serta menghasilkan infeksi dalam tubuh pejamu dan Patogenesis
Adalah kemampuan untuk menghasilkan penyakit dengan segala klinis yang jelas serta Virulensi Adalah nilai proporsi penderita dengan gejala klinis yang jelas terhadap seluruh penderita dengan gejala klinis jelas, Imunogenisitas Adalah suatu kemampuan menghasilkan kekabalan / imunitas.
Penyakit menular dapat berpindah satu tempat ke tempat yang lain. Perpindahan ini bisa terjadi dengan sangat cepat sehingga berkembang menjadi wabah atau endemis pada daerah tertentu.
Ada beberapa cara perpindahan penyakit menular pertama perpindahan penyakit secara langsung yang merupakan proses berpindahnya penyakit dari manusia satu ke manusia lain secara langsung tanpa perantara.
Misalnya: penularan melalui tetesan-tetesan halus yang terhambur dari manusia yang sakit seperti ludah, bersin pada penyakit TBC.
Model perpindahan ke dua adalah Penularan secara tidak langsung, Merupakan proses pemindahan penyakit melalui perantara. Perantara tersebut bisa dari golongan bakteri, serangga, serta bisa dari kotoran. Misalnya kolera, disentri dan demam berdarah dengue.
Penyakit menular juga mempunyai beberapa sifat-sifat dalam penularannya meliputi :
1. Waktu Generasi (Generation Time)
Masa antara masuknya penyakit pada pejamu tertentu sampai masa kemampuan maksimal pejamu tersebut untuk dapat menularkan penyakit. Hal ini sangat penting dalam mempelajari proses penularan.
Perbedaan masa tunas ditentukan oleh masuknya unsur penyebab sampai timbulnya gejala penyakit sehingga tidak dapat ditentukan pada penyakit dengan gejala yang terselubung.
Sedangkan waktu generasi untuk waktu masuknya unsur penyebab penyakit hingga timbulnya kemampuan penyakit tersebut untuk menularkan kepada pejamu lain walau tanpa gejala klinik / terselubung.
2. Kekebalan Kelompok (Herd Immunity)
Kekebalan kelompok adalah kemampuan atau daya tahan suatu kelompok penduduk tertentu terhadap serangan/penyebaran unsur penyebab penyakit menular tertentu didasarkan tingkat kekebalan sejumlah tertentu anggota kelompok tersebut.
Hard immunity merupakan factor utama dalam poses kejadian wabah di masyarakat serta kelangsungan penyakit pada suatu kelompok penyakit tertentu.
3. Angka Serangan (Attack Rate)
Angka serangan adalah sejumlah kasus yang berkembang atau muncul dalam satu satuan waktu tertentu dikalangan anggota kelompok yang mengalami kontak serta memiliki resiko / kerentanan terhadap penyakit tersebut.
Angka serangan ini bertunjuan untuk menganalisis tingkat penularan dan tingkat keterancaman dalam keluarga, dimana tata cara dan konsep keluarga, system hubungan keluarga dengan masyarakat serta hubungan individu dalam kehidupan sehari-hari pada kelompok populasi tertentu merupakan unit Epidemiologi tempat penularan penyakit berlangsung.
Mekanisme Penularan Penyakit Menular
Aspek sentral penyebaran penyakit menular dalam masyarakat adalah mekanisime penularan (mode of transmissions) yakni berbagai mekanisme di mana unsur penyebab penyakit dapat mencapai manusia
sebagai penjamu yang potensial.
Mekanisme tersebut meliputi cara unsur penyebab (agent) meninggalkan reservoir, cara penularan untuk mencapai penjamu potensial, serta cara masuknya ke penjamu potensial tersebut.
Seseorang yang sehat sebagai salah seorang penjamu potensial dalam masyarakat, mungkin akan ketularan suatu penyakit menular tertentu sesuai dengan posisinya dalam masyarakat serta dalam pengaruh berbagai reservoir yang ada di sekitarnya.
Kemungkinan tersebut sangat dipengaruhi pula olah berbagai faktor antara lain:
1. Faktor lingkungan fisik sekitarnya yang merupakan media yang ikut mempengaruhi kualitas maupun kuantitas unsur penyebab.
2. Faktor lingkungan biologis yang menentukan jenis vektor dan resevoir penyakit serta unsur biologis yang hidup berada di sekitar manusia.
3. Faktor lingkungan sosial yakni kedudukan setiap orang dalam masyarakat, termasuk kebiasaan hidup serta kegiatan sehari-hari.
Mekanisme penularan penyakit menular dibedakan berdasarkan cara penularan penyakit selengkapnya dijelaskan sebagai berikut
Cara unsur penyebab keluar dari penjamu (Reservoir)
Pada umumnya selama unsur penyebab atau mikro-organisme penyebab masih mempunyai kesempatan untuk hidup dan berkembang biak dalam tubuh penjamu, maka ia akan tetap tinggal di tempat yang potensial tersebut.
Namun di lain pihak, tiap individu penjamu memiliki usaha perlawanan terhadap setiap unsur penyebab patogen yang mengganggu dan mencoba merusak keadaan keseimbangan dalam tubuh penjamu.
Unsur penyebab yang akan meninggalkan penjamu di mana ia berada dan berkembang biak, biasanya keluar dengan cara tersendiri yang cukup beraneka ragam sesuai dengan jenis dan sifat masingmasing.
Secara garis besar, maka cara ke luar unsur penyebab dari tubuh penjamu dapat dibagi dalam beberapa bentuk, walaupun ada di antara unsur penyebab yang dapat menggunakan lebih satu cara.
Berdasarkan cara unsur penyebab keluar dari pejamu, penyakit menular dapat melalui konjungtiva seperti penyakit mata, melalui saluran napas (droplet) ; karena batuk, bersin, bicara atau udara pernapasan.
Seperti penyakit TBC, influensa, difteri, campak, dan lainlain, melalui pencernaan ; lewat ludah, muntah atau tinja.
Seperti penyakit kolera, tifus abdominalis, kecacingan, melalui saluran urogenitalia yaitu penyakit hepatitis, melalui luka pada kulit atau mukosa, seperti penyakit sifilis, frambusia, secara mekanik ; seperti suntikan atau gigitan, antara lain penyakit malaria, hepatitis, AIDS.
Cara penularan (Mode of Transmission)
Setelah unsur penyebab telah meninggalkan reservoir maka untuk mendapatkan potensial yang baru, harus berjalan melalui suatu jalur lingkaran perjalanan khusus atau suatu jalur khusus yang disebut jalur
penularan.
Tiap kelompok memiliki jalur penularan tersendiri dan pada garis-garis besarnya dapat di bagi menjadi dua bagian utama yakni:
1. Penularan langsung yakni penularan penyakit terjadi secara langsung dari penderita atau resevoir, langsung ke penjamu potensial yang baru.
2. Penularan tidak langsung yakni penularan penyakit terjadi dengan melalui media tertentu seperti melalui udara (air borne) dalam bentuk droplet dan dust, melalui benda tertentu (vechicle borne), dan melalui vector (vector borne).
Berdasarkan tingkat patogenisitasnya, penyakit menular pada hakekatnya dibagi atas 3 (tiga) kelompok, yaitu :
- Penyakit yang sangat berbahaya karena angka kematian cukup tinggi.
- Penyakit menular tertentu yang dapat menimbulkan kematian dan cacat, walaupun akibatnya lebih ringan dari yang pertama.
- Penyakit menular yang jarang menimbulkan kematian dan cacat tetapi dapat mewabah yang menimbulkan kerugian materi.
Berdasarkan media penularannya, penyakit menular dibedakan atas beberapa sumber penularan terdiri atas :
1. Penyakit yang ditularkan melalui air
- Water Born Diseases: Adalah penyakit yang ditularkan langsung melalui air minum, dimana air minum tersebut mengandung kuman patogen. Penyakit tersebut diantaranya adalah : Diare, Dysentri, Kholera, Typhoid, Hepatitis infektiosa, Gastrointerities.
- Water Washed Diseases: Penyakit yang disebabkan oleh kurangnya air bersih.Berjangkitnya penyakit ini erat kaitannya dengan hygiene perorangan yang buruk, kebersihan alat-alat makan dan pakaian. penyakit tersebut diantaranya : Conjuctivitis/trachoma, scabies.
- Water Bashed Diseases : Penyakit yang ditularkan oleh bibit penyakit yang sebagian siklus hidupnya dia air. Sangat erat hubungannya dengan kehidupan manusia sehari-hari seperti menangkap ikan, mandi dan mencuci. Contoh penyakit adalah Schitosomiasis.
- Water Related Insect Vectors: Penyakit yang ditularkan melalui vektor yang hidupnya tergantung pada air, Contoh Penyakit: Malaria, Demam Berdarah, Filariasis, Yellow Fever.
2. Penyakit yang ditularkan melalui media udara (Air borne disease) Penyakit yang ditularkan melalui perantara udara sebagian besar melalui kontak langsung.
Terdapat dua bentuk ; droplet nucklei dan dust (debu). misalnya penyakit TBC, virus smallpox, streptococcus hemoliticus, difteri.
3. Penyakit yang ditularkan secara langsung orang ke orang seperti penyakit sifilis, GO, lymphogranuloma venerum, chlamydia trachomatis, hepatitis B dan AIDS.
4. Penyakit yang penularan langsung dari hewan ke orang Termasuk dalam hal ini adalah kelompok penyakit zoonosis seperti rabies.
5. Penularan langsung dari tumbuhan ke orang: seperti penyakit yang ditularkan melalui jamur.
6. Penularan dari orang ke orang melalui kontak benda lain; seperti kontak dengan benda yang telah terkontaminasi melalui tanah: seperti penyakit ancylostomiasis, trichuris.
7. Penularan melalui perantara makanan dan minuman (Food borne disease) seperti salmonellosis, disentri, dan lain-lain.
Penyakit yang ditularkan melalui minuman (Milk borne disease) seperti penyakit TBC, enteric fever, infant diare.
8. Penularan melalui vektor (vektor borne disease). Vektor atau si pembawa kuman dapat berasal dari golongan arthropoda (avertebrata) yang dapat memindahkan penyakit dari reservoir ke pejamu yang potensial.
Berdasarkan jenis vektor sebagai media menularan terdiri atas :
1. Mosquito borne disease ; Malaria, DBD, yellow fever, virus encephalitis.
2. Louse borne disease ; Epidemic tifus fever.
3. Flea borne dosease ; Pes, tifus murin.
4. Mite borne disease ; Tsutsugamushi, dll.
5. Tick borne disease ; Spotted fever, epidemic relapsing fever.
6. Oleh serangga lain ; Sunfly fever, lesmaniasis, barthonellosis (lalat hlebotobus), trypanosomiasis (lalat tsetse di Afrika).
Berdasarkan etiologi (kausa) Berdasarkan etiologi penyakit dibedaan menjadi:
• Penyakit menular
• Penyakit tidak menular
Berdasarkan Durasi :
• Penyakit akut : < 2 minggu
• Sub akut/Sub kronik
• Penyakit kronik: > 3 bulan
Berdasarkan Agent biologic Biological agents = microorganism
• Virus
• Bacteria
• Protozoa
• Fungus
• Helminthes
• Others form of microorganism
Berdasarkan Agent Non biologic
• Physics
• Nutrition
• Chemical
• etc
Berdasarkan Spektrum Penyakit Menular
1. Epidemik
Berjangkit suatu penyakit pada sekelompok orang di masyarakat dengan jenis penyakit, waktu dan
sumber yang sama di luar keadaan yang biasa (KLB).
2. Endemik
Suatu keadaan berjangkitnya prevalensi suatu jenis penyakit yang terjadi sepanjang tahun dengan frekuensi yang rendah di suatu tempat. Contoh penyakit malaria.
3. Sporadik
Jenis penyakit yang tidak tersebar merata pada tempat dan waktu yang tidak sama, pada suatu saat
dapat terjadi endemik, contoh penyakit Polio.
4. Pandemik
Jenis penyakit yang berjangkit dalam waktu cepat dan terjadi bersamaan diberbagai tempat
diseluruh dunia contoh : Flu.
Berdasarkan Importansi Penyakit Menular:
• Frekuensi morbiditas dan mortalitasnya masih tinggi di negara berkembang.
• New emergent diseases : HIV/AIDS, Ebola
• Reemergent diseases : MDR-TBC, Gonorhea (STDs)
• Memiliki dampak yang besar
Berdasarkan Penyebaran Karakteristik Manifestasi Klinik Penyakit Menular
1. Lebih banyak tanpa gejala klinik yang jelas contohnya: tuberculosis dan poliomyelitis
2. Lebih banyak dengan gejala klinik jelas contohnya: measles dan varicella
3. Penyakit menular yang bersifat fatal yang umumnya berakhir dengan kematian contohnya: Rabies dan Tetanus neonatorum
0 Response to "Epidemiologi Penyakit Menular"
Post a Comment
Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar dengan Bijak