Mengenal Apa itu Lansia

Definisi Lanjut usia (lansia)

Merupakan kelompok orang yang sedang mengalami suatu proses perubahan secara bertahapn dalam jangka waktu tertentu. 

Menurut WHO, lansia dikelompokkan menjadi 4 kelompok yaitu:

  1. Usia pertengahan (middle age): usia 45-59 tahun
  2. Lansia (elderly): usia 60-74 tahun
  3. Lansia tua (old): usia 75-90 tahun
  4. Usia sangat tua (very old): usia diatas 90 tahun

Departemen Kesehatan RI memberikan batasan lansia sebagai berikut:

  1. Virilitas (prasenium) : masa persiapan usia lanjut yang menampakkan kematangan jiwa (usia 55-59 tahun)
  2. Usia lanjut dini (senescen) : kelompok yang mulai memasuki masa usia lanjut dini (usia 60-64 tahun).
  3. Lansia beresiko tinggi untuk menderita berbagai penyakit degeneratif : usai diatas 65 tahun.

Pengertian lansia dibedakan atas 2 macam, yaitu 

  1. lansia kronologis (kalender) dan 
  2. lansia biologis. 

Lansia kronologis mudah diketahui dan dihitung, sedangkan lansia biologis berpatokan pada keadaan jaringan tubuh. 

Individu yang berusia muda tetapi secara biologis dapat tergolong lansia jika dilihat dari keadaan jaringan tubuhnya. 

Lanjut usia merupakan proses alamiah dan berkesinambungan yang mengalami perubahan anatomi, fisologis, dan biokimia pada jaringan atau organ yang pada akhirnya mempengaruhi keadaan fungsi dan kemapuan badan secara keseluruhan.

Teori-Teori Tentang Menua

Menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas dan kerusakan yang diderita.

Proses menua yang harus terjadi secara umum pada seluruh spesies secra progresif seiring waktu yang menghasilkan perubahan yang menyebabkan disfungsi organ dan menyebabkan kegagalan suatu organ atau sistem tubuh tertentu.

Terdapat tiga dasar fundamental yang dipakai untuk menyusun berbagai teoi menua yaitu:

  1. Pola penuaan pada hampir semua spesies mamalia diketahui adalah sama.
  2. Laju penuaan ditentukan oleh gen yang sangat bervariasi pada setiap spesies.
  3. Laju atau kecepatan penuaan dapat diperlambat, namun tidak dapat dihindari atau dicegah.

Beberapa teori penuaan yang diketahui dijelaskan berikut ini:

1. Teori Berdasarkan Sistem Organ

Teori berdasarkan sistem organ (organ system based story)ini berdasarkan dugaan adanya hambatan dari organ tertentu dalam tubuh yang akan menyebabkan terjadinya proses penuaan. 

Organ tersebut adalah sistem endokrin dan sistemimun. Pada proses penuaan, kelenjar timus mengecil yang menurunkan fungsi imun. 

Penurunan sistem imun menimbulkan peningkatan insidensi penyakit infeksi pada lansia. Dapat dikatakan bahwa peningkatan usia berhubungan denganpeningkatan insidensi penyakit . 

Lansia mengalami penanggalan gigi akibat hilangnya tulang penyokong periostal dan periodontal, sehingga lansia akan mengalami kesulitan mencerna makanan.

2. Teori Kekebalan Tubuh

Teori kekebalan tubuh (breakdown theory)ini memandang proses penuaan terjadi akibat adanya penurunan sistem kekebalan secara bertahap, sehingga tubuh tidak dapat lagi mempertahankan diri terhadap luka, penyakit, sel mutan ataupun sel asing. 

Hal ini terjadi karena hormon-hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar timus yang mengontrol sistem kekbalan tubuh telah menghilang seiring dengan bertambahnya usia.

3. Teori Kekebalan

Teori kekebalan (autoimmunity) ini menekankan bahwa tubuh lansia yang mengalami penuaan sudah tidak dapat lagi membedakan anatar sel normal dan sel tidak normal, dan muncul antibodi yang menyerang keduanya yang pada akhirnya menyerang jaringan itu sendiri. 

Mutasi yang berulang atau perubahan protein pascatranslasi dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan sistem tubuh mengenali dirinya sendiri (self recognition). 

Jika mutasi somatik menyebabkan terjadinya kelainan pada antigen permukaan sel, maka hal ini dapat menyebabkan sistem imun tubuh menganggap sel yang mengalami perubahan tersebut sebagai sel asing dan menghancurkannya.

Perubahan inilah yang menjadi dasar terjadinya peristiwa autoimun. Salah satu bukti yang ditemukan ialah bertambahnya kasus penyakit degeneratif pada orang berusia lanjut.

4. Teori Fisiologik

Sebagai contoh, teori adaptasi stress (stress adaptation theory) menjelaskan proses menua sebagai akibat adaptasi terhadap stres. Stres dapat berasal dari dalam maupun dari luar, juga dapat bersifat fisik, psikologik, maupun sosial.

5. Teori Psikososial

Semakin lanjut usia seseorang, maka ia semakin lebih memperhatiakn dirinya dan arti hidupnya, dan kurang memperhatikan peristiwa atau isu-isu yang terjadi.

6. Teori Kontinuitas

Gabungan antara teori pelepasan ikatan dan teori pelepasan ikatan dan teori aktivitas. Perubahandiri lansia dipengaruhi oleh tipe kepribadiannya.

Seseorang yang sebelumnya sukses, pada usia lanjut akan tetap berinteraksi dengan lingkungannya serta tetap memlihara identitas dan kekuatan egonya karena memiliki tipe kepribadian yang aktif dalam kegiatan sosial.

7. Teori Sosiologik

Teori perubahan sosial yang menerangkan menurunnya sumber daya dan meningkatnya ketergantungan, mengakibatkan keadaan sosial yang tidak merata dan menurunnya sistem penunjang sosial. 

Teori pelepasan ikatan (disengagement theory)menjelaskan bahwa pada usia lanjut terjadi penurunan

partisipasi ke dalam masyarakat karena terjadi proses pelepasan ikatan atau penarikan diri secara pelan-pelan dari kehidupan sosialnya. 

Pensiun merupakan contoh ilustrasi proses pelepasan ikatan yang memungkinkan seseorang untuk bebas dari tanggung jawab dari pekerjaan dam tidak perlu mengejar peran lain untuk mendapatkan tambahan penghasilan. Teori ini banyak mendapatkan kritikan dari berbagai ilmuwan sosial.

8. Teori Aktifitas

Berlawanan dengan teori pelepasan ikatan, teori aktivitas ini menjelaskan bahwa lansia yang sukses adalah yang aktifdan ikut dalam kegiatan sosial. 

Jika seseorang sebelumnya sangat aktif, maka pada usia lanjut ia akan tetap memelihara keaktifannya seperti peran dalam keluarga dan masyarakat dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan, karena ia tetap merasa dirinya berarti dan puas di hari tuanya. 

Bila lansia kehilangan peran dan tanggung jawab di masyarakat atau kelaurga, maka ia harus segera terlibat dalam kegiatan lain seperti klub atau organisasi yang sesuai dengan bidang atau minatnya.

Teori ini menganggap bahwa pelepasan ikatan bukan merupakan proses alamiah seperti pendapat Cumming & Hendry. 

Dalam pandangan teori aktivitas, teori pelepasan adalah melekatnya sifat atau pembawaan lansia dan tidak ke arah masa tua yang positif.

0 Response to "Mengenal Apa itu Lansia "

Post a Comment

Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar dengan Bijak