Keutamaan Bulan Muharram dan Amalan Sunnah di bulan Muharram

Keutamaan Bulan Muharram dan Amalan Sunnah di bulan Muharram
Sekarang ini kita telah memasuki bulan Muharram 1441 Hijriyah. Maka di bulan ini sepatutnya kita senantiasa untuk mengucap syukur kepada Allah Subhanahu wa ta ala, karea-Nya kita   di anugrahi  umur panjang  dan nikmat yang banyak. Bulan Muharram merupakan bulan yang  mulia,yang memiliki keutamaan dan  memiliki amalan sunnah yang insya Allah, dapat meningkatkan  ketaqwaan kita  dan juga kita akan medapatkan  pahala  dari Allah Subhanahu wa ta ala.

Allah Subhanahu wa ta’ala  telah memuliakan bulan muharam ini,maka sewajarnya kita juga harus memuliakan bulan ini, didalam bulan muharam ini mempunyai banyak  keutamaan diantaranya yaitu.

1. Bulan muharam merupakan suatu bulan yang haram
Bulan muharam ini  adalah  salah satu dari bulan yang haram. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam QS.At Taubah ayat 36:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
Artinya:
Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan suci. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.

Diantara empat bulan haram ini yang dimaksud dalam ayat tersebut diatas yang telah disepakati para ulama adalah bulan Dzul Qo’dah, bulan Dzulhijjah, bulan Muharram dan bulan Rajab. Termasuk Ashurul haram (bulan-bulan haram), bulan Muharam ini juga termasuk  bulan-bulan yang dimuliakan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bulan-bulan ini mengandung kesucian, dan  menjadi bulan-bulan pilihan.Sebagai bentuk kesucian dan kemuliaan dari bulan-bulan ini dianataranya adalah kita sebagai kaum muslimin sangat dilarang untuk berperang, kecuali dalam keadaan yang terpaksa atau mendesak; jika diserang oleh kaum musyrikin . Kaum muslimin di bulan ini juga diingatkan agar  menjauhi semua  perbuatan untuk aniaya baik terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain. 

2.Bulan Muharam merupakan bulan Allah
Bulan Muharram ini disebut juga sebagai syahrullah yaitu bulan Allah. Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang Diriwayatkan Oleh Muslim (HR. Muslim):

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

Artinya:
Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada syahrullah (bulan Allah) yaitu Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.

Az Zamakhsyari menjelaskan: Bulan Muharram disebut syahrullah (bulan Allah), disandarkan pada lafazh jalalah ’Allah’ untuk menunjukkan mulia dan agungnya bulan ini. Sebagaimana kita menyebut ’Baitullah’ (rumah Allah) atau ’Ahlullah’ (keluarga Allah) ketika menyebut Quraisy. Penyandaran yang khusus di sini dan tidak kita temui pada bulan-bulan lainnya, ini menunjukkan adanya keutamaan pada bulan ini.”

Sedangkan Al Hafizh Abul Fadhl Al ’Iraqiy menjelaskan, bulan Muharram disebut syahrullah karena pada bulan ini diharamkan pembunuhan dan ia merupakan bulan pertama dalam setahun.

3. Hari Asyura 
Bulan Muharram merupakan hari asyura yaitu pada tanggal 10 Muharram. Di tanggal ini merupakan tanggal dimana hari yang sangat penting sebagai hari  yang bersejarah dalam peristiwa para nabi. Yaitu antara lain hari  diselamatkannya Nabi Musa dan pengikutnya dari kejaran Fir’aun beserta bala tentaranya. Juga diangkatnya Nabi Isa ketika ia diburu oleh tentara Roma. Kemuian hari dari peristiwa itu  juga dimuliakan oleh ahli kitab. Maka di tanggal 10 Muharram umat Islam  di sunnahkan untuk puasa asyura yang mempunyai keutamaan dapat menghapus dosa-dosa setahun sebelumnya yang pernah kita lakukan. Berdasarkan Hadist Riwayat Muslim(H.R.Muslim)Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan keutamaan puasa asyura. 




سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ

Artinya:
Rasulullah ditanya mengenai puasa asyura, beliau menjawab, “ia bisa menghapus dosa setahun yang lalu

Bulan Muharam Selain mempunyai keutaman di bulan Muharram juga ada beberapa amalan sunnah yaitu diantaranya.

1. Memperbanyak puasa sunnah dibulan Muharram
Amalan di bulan Muharram  yang paling utama adalah memperbanyak puasa sunnah di bulan ini. Berdasarkan Hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam (HR. Muslim):

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ
Artinya:
Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah (berpuasa) di bulan Allah, Muharam. 

Ibnu Rajab mengisyaratkan, puasa yang dimaksud adalah puasa sunnah mutlak, bukan puasa sunnah muqayyad. Umar, Aisyah dan Abu Tholhah termasuk para shahabat yang banyak berpuasa di bulan-bulan haram termasuk bulan Muharram ini.Mengerjakan puasa Senin Kamis, puasa ayyamul bidh, bahkan puasa daud pada bulan Muharram mendapatkan keutamaan yang lebih baik daripada berpuasa yang sama di bulan-bulan lainnya.

2. Puasa sunnah Asyura
Amalan bulan Muharram yang paling utama dan puasa sunnah yang terbaik yaitu mengerjakan puasa Asyura. Yaitu melaksanakan puasa pada tanggal 10 Muharram. Karena Puasa Asyura dapat menghapus dosa setahun yang lalu.  Berdasarkan hadits (HR. Muslim)


سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ
Artinya:
Rasulullah ditanya mengenai puasa asyura, beliau menjawab, “ia bisa menghapus dosa setahun yang lalu

3. Puasa Tasu’a puasa pada tatanggal 9 Muharram
Puasa tasu’a. Yaitu puasa yang di sunnahkan pada tanggal 9 Muharram. Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wasallam berazam untuk mengerjakannya, meskipun beliau tidak sempat menunaikan karena wafat sebelum waktu itu tiba. Lalu para sahabatnya menjalankan puasa tasu’a seperti keinginan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

إذا كان العام المقبل صمنا يوم التاسع
Artinya:
Apabila tahun depan (kita masih diberi umur panjang), kita akan berpuasa pada hari 
tasu’a (kesembilan)(HR. As-Suyuthi; shahih)

4. Menyenangkan keluarga
Menyenangkan keluarga di hari asyura. Khususnya istri dan anak-anak. Yakni dengan memberikan kelapangan kepada mereka, membantu istri, atau memberi hadiah kepada istri dan anak-anak. Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah membuat judul khusus  التوسعة يوم عاشوراء (Bagaimana merayakan hari Asyura). Sayyid Sabiq mencantumkan hadits ini di bawah judul tersebut:
Hadits riwayat Baihaqi(HR. Baihaqi)

َنْ وَسَّعَ عَلَى نَفْسِهِ وَأَهْلِهِ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَسَّعَ اللَّهُ عَلَيْهِ سَائِرَ سَنَتِهِ
Artinya:
Barangsiapa memberi kelapangan bagi dirinya dan bagi keluarganya pada hari Asyura, maka Allah akan memberi kelapangan baginya sepanjang tahun itu

Sayyid Sabiq kemudian menjelaskan, Hadits tersebut memiliki riwayat lain, tetapi semuanya lemah. Hanya saja apabila digabungkan antara satu dengan lainnya, maka bertambah kuat sebagaimana yang telah dikatakan Sakhawi. Hadits-hadits yang dimaksud oleh Sayyid Sabiq sebagai penguat hadits di atas, di antaranya adalah hadits-hadits ini:


مَنْ وَسَّعَ عَلَى عِيَالِهِ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَسَّعَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِي سَنَتِهِ كُلِّهَا

Artinya: 
Barangsiapa memberi kelapangan bagi keluarganya pada hari Asyura, maka Allah akan melapangkannya di keseluruhan tahun itu (HR. Thabrani dan Hakim)

مَنْ وَسَّعَ عَلَى عِيَالِهِ يَوْمَ عَاشُورَاءَ لَمْ يَزَلْ فِي سَعَةٍ سَائِرَ سَنَتِهِ

Artinya:
Barangsiapa memberi kelapangan bagi keluarganya pada hari Asyura, maka ia takkan kesulitan di waktu lain sepanjang tahun itu (HR. Thabrani)

مَنْ وَسَّعَ عَلَى أَهْلِهِ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَسَّعَ اللَّهُ أَهْلِهِ طَوْلَ سَنَتِهِ

Artinya:
Barangsiapa memberi kelapangan bagi keluarganya pada hari Asyura, maka Allah akan memberi kelapangan kepada keluarganya sepanjang tahun itu(HR. Baihaqi)

مَنْ وَسَّعَ عَلَى أَهْلِهِ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَسَّعَ اللَّهُ عَلَيْهِ سَائِرَ سَنَتِهِ

Artinya:
Barangsiapa memberi kelapangan bagi keluarganya pada hari Asyura, maka Allah akan memberi kelapangan baginya sepanjang tahun itu(HR. Baihaqi)

5. Membantu orang lain
Membantu orang lain pada hari asyura, terutama kaum dhuafa dan anak yatim.Berangkat dari hadits-hadits di atas, Ibnu Jauzi menjelaskan bahwa di antara faedah hari asyura adalah bersedekah kepada fakir miskin dan menyantuni anak yatim. Semoga kita semua dimudahkan Allah untuk menjalankan amalan bulan Muharram dan mendapatkan keutamaannya.

أَقُوْلُ قَوْلِ هَذَا وَاسْتَغْفِرُوْاللَّهَ الْعَظِيْمِ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Seorang mukmin senantiasa berupaya memanfaatkan momentum untuk menyiapkan bekal akhirat. Sebab akhirat itu lebih baik dan kekal abadi.

وَالْآَخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَى

Artinya:
Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. (QS. Al A’la: 17)

Semoga kesungguhan kita memanfaatkan bulan Muharram yang mulia dengan mengerjakan amalan-amalan sunnah mendapatkan ridha Allah dan menjadi bekal di akhirat kelak. Dan semoga Allah menganugerahkan rahmat-Nya serta memasukkan kita semuanya ke surga.

0 Response to "Keutamaan Bulan Muharram dan Amalan Sunnah di bulan Muharram"

Post a Comment

Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar dengan Bijak