Keutamaan Rasa Malu

Bismillâhirrahmânirrahîm. Puji dan syukur kepada Allah subhânahu wata’âla, Tuhan Yang Maha Mengetahui dan Menganugerahkan pengetahuan kepada makhlukNya, 

Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam yang tidak akan pernah habis teladan terpancar dari diri Beliau sampai akhir masa.

SIFAT MALU DAN KEUTAMAANNYA

Malu adalah sifat yang terpuji dan merupakan akhlak yang mulia, sifat malu merupakan benteng dari melakukan perbuatan-perbuatan buruk, jika rasa malu telah hilang pada seseorang maka berbagai keburukan akan ia lakukan, seperti membunuh, zina, durhaka pada kedua orang tua dan lain-lain. 

Sebagaimana pada zaman sekarang betapa banyak manusia dengan tidak ada rasa malu melakukan kemaksiatan, seakan perbuatan tersebut bukan dosa, bahkan menjadi sebuah kebiasaan atau adat.

Saudari muslimah …berikut ini akan kami jelaskan sedikit tentang rasa malu dan keutamaannya agar kita terdorong untuk berusaha menanamkan sifat mulia tersebut, lebih-lebih kita sebagai wanita, karena jika seorang wanita telah hilang rasa malunya maka akan terjadi fitnah yang lebih besar lagi. Nas’alullaha salamah  

Definisi Sifat Malu

Imam An Nawawi menjelaskan:

"Ulama berkata : hakikat malu adalah perangai yang mendorong seseorang meninggalkan perbuatan jelek dan mencegah seseorang dari meninggalkan hak-hak orang lain.

Malu adalah akhlak yang utama dan merupakan perhiasan manusia. 

Fudhail bin iyadh menasehatkan, “Lima diantara tanda-tanda kecelakaan : kekerasan hati, mata yang tidak menangis, sedikit sifat malu, cinta dunia dan panjang angan-angan” [selesai nukilan]

Ibnul Qoyyim menjelaskan dalam Madarijus Salikin :

“Kuatnya sifat malu tergantung kondisi hidup hatinya. Sedikit sifat malu disebabkan oleh kematian hati dan ruh, sehingga semakin hidup hati itu maka sifat malupun semakin sempurna. Beliau juga mengatakan, Sifat malu darinya tergantung kepada pengenalannya terhadap Rabbnya.”

Malu ada Dua Macam

Ibnu Rajab menjelaskan, “Ketahuilah bahwa malu itu ada dua macam,

Pertama, malu yang menjadi karakter dan tabiat bawaan, dia tidak diusahakan. Ini merupakan salah satu akhlak mulia yang Allah anugerahkan kepada seorang hamba-Nya. 

Rasulullah Shallallaahu’alaihi wasallam bersabda,

الحياء لا يأتى الا بخير

“Sifat malu tidaklah mendatangkan kecuali kebaikan ”. (HR. Bukhari 6117).

Malu jenis ini akan menghalangi seorang dari melakukan perbuatan buruk dan akhlak yang rendah, serta mendorongnya untuk melakukan perbuatan yang mulia.

Kedua, malu yang diperoleh dari mengenal Allah dan mengenal keagungan-Nya, kedekatan-Nya dengan para hamba-Nya dan karena keyakinan mereka tentang Maha Tahu-nya Allah, mengetahui pandangan khianat dan sesuatu yang terpendam dalam dada manusia.

Allah Ta’ala berfirman,

يَعْلَمُ خَائِنَةَ الْأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُورُ

“Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang di sembunyikan oleh hati” (QS. Al Mukmin:19).

Malu jenis ini bagian dari buah iman yang dimiliki seorang hamba, bahkan termasuk derajat ihsan yang paling tinggi.

Selagi seorang hamba mengetahui bahwa Allah melihat dirinya, maka hal ini akan membuatnya malu terhadap Allah, lalu mendorongnya untuk taat. 

Hal ini seperti seorang hamba yang bekerja di hadapan tuannya,maka dia akan giat dalam bekerja, berbeda jika dia bekerja tanpa di awasi oleh tuannya. Sedangkan Allah maha mengawasi hamba-hambaNya" [selesai nukilan]

Jadilah Bermanfaat Sallam Bahagia Sukses Dunia Akhirat Aamiin.

0 Response to "Keutamaan Rasa Malu "

Post a Comment

Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar dengan Bijak