PENYEBAB SAKIT KEPALA DAN PUSING YANG SANGAT MENGGANGGU AKTIFITAS
Gangguan pada kepala yang sering terjadi pada siapa saja anak maupun orang dewasa umumnya adalah sakit kepala dan kepala pusing. Kedua kondisi ini sebenarnya berbeda penyebabnya, tapi masih banyak orang yang keliru membedakan keduanya.
\Kekeliruan mengenai perbedaan sakit kepala dan kepala pusing tentu bisa menyebabkan kerancuan untuk pengarahan diagnosis bagi dokter yang memeriksa nya. Agar hal tersebut tidak terjadi,mari pelajari apa saja perbedaan yang meyebabkan pusing dan sakit kepala berikut ini:
Perbedaan sakit kepala dan pusing yang kerap menggangu
1. Sensasi yang muncul saat pusing dan sakit kepala
Pusing dan sakit kepala yang sering terjadi memang sama-sama menyerang daerah kepala. Namun, sensasi yang muncul pada kedua kondisi tersebut berbeda apa yang dirasakannya. Seseorang yang merasa pusing biaasanya akan merasakan sensasi seolah dirinya akan pingsan atau goyah (gangguan keseimbangan), kepala terasa sangat berat, penglihatan terasa kabur, dan badan juga terasa lemas. Bahkan kondisi ini bisa makin parah bila gejalanya menyebabkan seseorang merasa lingkungan di sekitarnya terasa bergerak atau berputar kliyengan (vertigo).
Sementara seseorang yang mengalami sakit kepala, ada suatu denyutan di sekitar kepala, baik itu sebagian bagian samping kanan atau kiri atau di lokasi kepala lainnya. Rasa sakitnya meliputi perasaan nyeri seperti dipukul-pukul atau kepala terasa diikat dengan kencang.
2. Berdasarkan penyebabnya pusing dan sakit kepala
Ada dua jenis sakit kepala yang sering terjadi, yaitu sakit kepala primer dan sakit kepala sekunder. Sakit kepala primera biasanya disebabkan karena kelelahan, dengan adanya aktivitas yang berlebihan atau adanya masalah pada struktur kepala yang sensitif terhadap nyeri dan juga adanya perubahan aktivitas kimia pada otak. Sementara sakit kepala sekunder biasanya terjadi karena adanya penyakit lain yang merangsang munculnya rasa sakit kepala ini.
Sakit kepala primer memiliki beberapa tipe, yaitu:
- Tension headaches : kepala terasa nyeri seperti diikat tali ketat di sekitar kepala
- Migrain : sakit kepala sebelah bisa sebelah kanan atau kiri
- Cluster headaches: sakit kepala parah yang biasanya terletak di sekitar satu area mata
Sedangkan Untuk sakit kepala sekunder, beberapa penyakit dan kondisi yang mendasarinya, yaitu:
- Glaukoma kerusakan saraf mata
- Keracunan karbon monoksida
- Penggumpalan darah
- Tumor otak
- Mabuk atau keracunan alkohol
- Dehidrasi
- Stroke
- Serangan panik
- Perdarahan di sekitar otak
- Influenza (flu)
- Penggunaan obat sakit kepala berlebihan (rebound headaches)
- Kekurangan gizi
Sedang kan kepala pusing Sama seperti sakit kepala sekunder, pusing juga disebabkan oleh kondisi lain yang mendasarinya. Akan tetapi, pusing tidak memiliki perbedaan tipe seperti sakit kepala. Pusing bisa dirasakan pada seluruh bagian kepala, tidak cuma di beberapa bagian seperti sakit kepala.
Beberapa penyakit atau kondisi yang bisa menyebabkan pusing, yaitu:
- Masalah pada telinga bagian dalam (vertigo)
- Vestibular neuritis (infeksi saraf vestibular)
- Penyakit meniere
- Buruknya sirkulasi udara
- Tekanan darah rendah
- Penyakit saraf seperti multiple sclerosis dan parkinson
- Anemia
- Hipertermia
- Kadar gula darah rendah
- Gangguan kecemasan
Kondisi sakit kepala dan pusing bisa saja terjadi secara bersamaan. Kondisi ini biasanya terjadi pada migrain, cedera pada otak, dan kadar gula darah yang rendah.
3. Pengobatan yang dilakukan
Penyakit yang bisa menyebabkan sakit kepala dan kepala pusing memang berbeda. Maka, sangat penting bagi pasien untuk memahami perbedaannya, antara sakit kepala dan pusing, agar pengobatan yang diberikan tepat sesuai yang dirasakan dan kondisi akan lebih cepat membaik nantinya.
Apabila Anda merasakan salah satu gejala dari kondisi tersebut, maka jangan salah memberikan keterengan apa yang sedang di keluhkan Anda kepada dokter. Sebab, bila yang dirasakan atau rasa sakit yang Anda rasakan di antara kedua kondisi tersebut salah memberikan arahan /keterangan, diagnosis dan pemberian obat yang digunakan mungkin tidak akan sesuai.
Pada sakit kepala primer yang ringan bisa disembuhkan tanpa obat. Akan tetapi, ada juga yang perlu disembuhkan dengan menggunakan obat pencegah timbulnya nyeri sakit kepala, seperti beta blocker, anti depresan trisiklik, atau agonis reseptor serotonin. Selain itu, ada beberapa pengobatan alternatif seperti akupuntur, meditasi, terapi perilaku kognitif juga bisa membantu mengobati sakit kepala.
Bagi penderita sakit kepala sekunder biasanya memerlukan tes kesehatan lebih lanjut untuk mendapatkan apa penyebab sakit kepala yang mendasarinya. Untuk itu,sangat perlu rekomendasi dan konsultasi dari seorang dokter terlebih dahulu. Begitu juga dengan penderita kepala pusing, mungkin alangkah baiknya harus melakukan pengobatan yang sesuai dan tepat dengan kondisi atas penyakit yang mendasarinya.
Apakah anda kerap terkena sakit kepala? Mungkin bukan masalah kalau sakit kepalamu hanya sementara atau kondisi ini dianggap normal. Namun, kamu patut curiga kalau sakit kepalamu tak tertahankan dan tak kunjung reda.
Sangat dikhawatirkan sakit kepala itu adalah pertanda untuk sakit yang lebih parah lagi. Dibawah ,ini lima gejala sakit kepala yang berbahaya yang butuh penanganan medis segera,diantaranya yaitu:
1. Migrain dengan aura atau gangguan penglihatan
Sakit kepala ini bisanya muncul secara mendadak dan memuncak dalam satu menit. Sementara itu, meredanya butuh waktu berjam-jam, bahkan berhari-hari. Sakit kepala seperti disambar petir ini bisa jadi yang terburuk yang pernah kamu rasakan dalam hidup.
Hal ini pun bisa jadi gejala penyakit yang mengancam jiwa, yaitu pendarahan otak. Gak hanya sakit kepala, kadang pun disertai dengan muntah dan pingsan. Penyebabnya sendiri adalah kurangnya suplai darah di kelenjar pituitari, pembekuan darah atau robekan arteri yang mengarah ke otak. Jika mengalaminya, segeralah cari bantuan medis.
2. Sakit kepala, sulit bicara, dan mati rasa
Bila Anda merasakan sakit kepala dahsyat yang diikuti dengan gangguan seperti bicara melantur, sulit menyusun kalimat, linglung, sulit berpikir, dan sulit memahami kata-kata orang lain, bisa jadi Anda mengalami stroke.
Apalagi kalau muncul gejala yaitu sulit menggerakkan anggota tubuh dan muncul rasa kesemutan atau kebas. Sebaiknya langsung kunjungi pusat layanan kesehatan darurat karena aneurisma bisa menyebabkan stroke atau kematian.
3. Sakit kepala dengan nyeri meningitis yang membuat leher terasa kaku
Sakit kepala ini disertai dengan leher kaku, nyeri otot, demam, muntah, ruam dan sensitif terhadap cahaya. Jika mengalaminya itu berarti kamu mungkin menderita meningitis.
Penyebabnya adalah virus atau bakteri pada meningen atau selaput yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang. Kamu perlu waspada dengan meningitis karena nyawa taruhannya.
Sakit kepala juga bisa disebabkan oleh adanya benjolan atau tumor di otak. Meski begitu gejala ini cukup langka. Menurut American Brain Tumor Association (ABTA), sakit kepala karena tumor tak merespons obat sakit kepala biasa atau pun setelah beristirahat.
Sakit kepala ini memburuk saat bangun pagi dan disertai muntah-muntah. Untuk mengetahui dengan pasti bahwa sakit kepalamu disebabkan oleh tumor otak, kamu perlu mendiagnosisnya dengan magnetic resonance imaging (MRI). Untuk itu, segeralah mengunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan segera.
4. Sakit kepala terus-menerus setelah mengalami cedera
Kamu perlu waspada jika setelah mengalami kecelakaan pada bagian kepala, kepalamu terasa sangat sakit. Bisa jadi itu tanda bahwa kamu mengalami gegar otak atau cedera otak traumatis.
Dikhawatirkan kerusakannya jangka panjang. Sakit kepala seperti ini biasanya terjadi setelah adanya genangan darah atau cairan muncul di tengkorak. Adapun gejala-gejala yang muncul, seperti mual, muntah, dan aura.
5. Sakit kepala yang tidak bisa diobati dengan obat
Sudah minum obat sakit kepala tapi nyeri belum kunjung hilang? Bisa jadi Anda tidak cocok dengan obat tersebut atau ada penyebab lain yang berbahaya. Untuk itu, sebaiknya Anda langsung periksa ke dokter supaya bisa mendapatkan pengobatan terbaik.
6. Sakit kepala tambah parah kalau berganti posisi
Perhatikan, apakah sakit kepala yang menyerang jadi makin menyiksa kalau Anda ganti posisi? Misalnya kalau Anda membungkuk, bangkit berdiri, atau duduk. Jenis sakit kepala yang tambah parah kalau Anda ganti posisi bisa jadi salah satu gejala bocornya cairan serebrospinal dalam otak.
7. Sakit kepala muncul tiba-tiba dan sangat menyakitkan
Kalau tiba-tiba Anda diserang sakit kepala yang sangat hebat dan tak tertahankan, segera cari layanan kesehatan darurat. Apalagi kalau jenis sakit kepala tersebut belum pernah Anda alami sebelumnya.
Menurut seorang spesialis saraf dari Hartford HealthCare Headache Center di AS, dr. Brian Grosberg, biasanya jenis sakit kepala ini terasa seperti kepala Anda dipukul keras-keras dan tingkat kesakitannya bisa tambah parah hanya dalam hitungan beberapa menit.
Anda juga disarankan untuk ke dokter kalau sakit kepala yang menyerang tidak mereda juga meskipun sudah lebih dari 24 jam dan Anda sudah minum obat pereda nyeri.
8. Sakit kepala setelah aktivitas tertentu
Memang ada beberapa jenis sakit kepala yang baru akan muncul setelah Anda melakukan hal-hal tertentu. Misalnya setelah batuk, habis berolahraga, atau bahkan setelah Anda berhubungan seks. Ini berarti Anda punya kondisi kesehatan khusus yang jadi penyebabnya.
Jika kamu mengalami salah satu dari sakit kepala berkepanjangan di atas, segeralah pergi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat. Dengan begitu, kemungkinanmu untuk sembuh akan semakin tinggi. Namun, jangan juga panik ya. Tenangkan dirimu dan jangan lupa berdoa
0 Response to "PENYEBAB SAKIT KEPALA DAN PUSING YANG SANGAT MENGGANGGU AKTIFITAS"
Post a Comment
Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar dengan Bijak