Sifat Boros dan Mubazir Temanya Syaitan

Pengertian boros:
Boros Mesupakan gaya hidup seseorang yang gemar berlebih-lebihan dalam menggunakan harta, uang maupun sumber daya yang ada demi kesenangan semata.

Boros juga dapat didefinisikan sebagai suatu perbuatan, ucapan atau tingkah laku manusia yang melebihi batas kewajaran atau keperluan. Kebiasaan boros bisa membutakan seseorang terhadap orang lain yang membutuhkan di sekitarnya, sulit untuk membedakan antara yang halal dan yang haram, mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukannya.

Bahkan Islam menganjurkan atau memerintahkan kepada umatnya untuk bersikap atau mempunyai sifat yang sederhana, karena harta yang mereka pergunakan akan diminta pertanggung jawaban pada hari perhitungan kelak. Islam melarang umatnya untuk menghambur-hamburkan harta dan melarang keras tindakan boros atau mubazir, sebagaimana firman Allah Swt:

“Dan makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al-A’raf: 31)

Alangkah baik dan bijaksananya jika kita memiliki kemampuan lebih dari segi harta, dibelanjakan pada jalan Allah. Hal ini bisa dilakukan dengan mengeluarkan infak dan sedekah guna membantu orang lain yang memang sangat membutuhkannya. Banyak cara lainnya yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan nilai ibadah dan membentuk diri menjadi hamba Allah yang bersyukur.

Mengeluarkan infak dan zakat dengan teratur serta menjauhi sifat mubazir dalam berbelanja, makan-minum, dan lain-lain di dalam keseharian. Perilaku mubazir akan berakibat mengurangi amalan sedekah. Padahal, amalan sedekah akan mendapat ganjaran pahala yang besar dari sisi Allah. Sedekah dan peduli sesama akan membuka berpuluh-puluh pintu kebaikan dan rezeki.

Hindari berlebih-lebihan dalam hal apapun  dalam kehidupan kita. Perbuatan berlebihan akan membuat sibuk. Mereka akan kehilangan peluang untuk memperbanyak kebaikan.

Perilaku boros dan mubazir  bukanlah esensi dan prinsip ajaran Islam. Boros dan mubazir bentuk suatu pelanggaran prinsip dan ajaran Islam. Mubazir sangat dilarang sampai Allah menganggapnya sebagai saudara syaitan, sebagaimana firmanNya:

“Sesungguhnya orang yang mubazir itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu sangat inkar kepada Tuhan.” (QS al-Isra’: 27).

Contoh pemborosan yang sering kita jumpai disekitar kita yaitu masalah dalam berbelanja terkadang kadang  apa yang dibeli bukan yang kita butuhkan. Islam tidak melarang umatnya berbelanja, tetapi mengajarkan umatnya tata cara berbelanja yang benar, secara sederhana. Ketika berbelanja,  kita juga seharusnya memikirkan nasib saudara seagama, yang dalam keadaan serba kekurangan. Alangkah indahnya jika kelebihan harta yang akan digunakan untuk berbelanja yang tidak perlu itu, diarahkan ke zakat, infak dan sedekah.

Ajaran zakat, infak dan sedekah memupuk semangat kepedulian dalam berbagi harta benda pada orang lain. Hal ini dimunculkan agar umat Islam tidak terlalu mencintai harta benda, juga sebagai penegasan bahwa di dalam harta yang dimilikinya itu, masih ada hak orang tak punya yang harus dipenuhi. Alangkah indahnya ajaran dan prinsip Islam.

Demikian Pengertian dari sifat boros semoga kita terhidar dari sifat boros ini, semoga bermanfaat terima kasih atas kunjunganya semoga bermanfaat.

0 Response to "Sifat Boros dan Mubazir Temanya Syaitan"

Post a Comment

Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar dengan Bijak