Pimpin Diri Agar Hidup Berarti
Bismillahirrahmanirrahim. Tiada untaian kata yang pantas diucapkan seorang hamba dan syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala, semoga rahmat dan karunia-Nya selalu menyertai setiap langkah-langkah kita dalam penghambaan kepada-Nya.
Tak lupa pula, shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada manusia paling mulia, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya yang selalu istiqamah dalam menjalankan risalahnya hingga akhir zaman.
YANG MUDA YANG ISTIMEWA, HARUS MAMPU PIMPIN DIRI AGAR HIDUP BERARTI
Dzulqarnain, Imran, Luqman, Thalut, adalah sebagian dari nama orang-orang saleh yang dikisahkan dalam Al-Quran, meskipun mereka bukan termasuk golongan dari 25 Nabi dan Rasul. Sudahkah kita menceritakan kehidupan mereka pada anak-anak di rumah?
Salah satunya tentang Thalut, pemuda cerdas ini patut sekali keberaniannya diteladani oleh anak kita. Bermula dari datangnya masyarakat kepada seorang Nabi pada zaman Bani Israil, untuk bertanya kepadanya siapakah yang akan memimpin mereka.
Saat itu masyarakat membutuhkan figur pemimpin untuk melawan raja Jalut yang zalim. Maka Sang Nabi yang berusia lanjut itu atas petunjuk Allah memilih pemuda gagah bernama Thalut seperti disebut dalam surat Al-Baqarah ayat 247.
وَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ إِنَّ اللَّهَ قَدْ بَعَثَ لَكُمْ طَالُوتَ مَلِكًا
Nabi mereka mengatakan, "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi pemimpinmu."
Awalnya tampak keheranan bagi mereka mengapa lelaki muda itu yang harus memimpin? Kalau bicara usia, Nabi mereka lebih tua. Jika bicara ilmu, Nabi mereka pun lebih alim. Terlebih lagi si pemuda bukan dari kalangan mereka sendiri.
Tetapi demikianlah keadilan Allah, bahwa kepemimpinan diserahkan kepada para pemuda, sedangkan para ulama sepuh tetap dalam tugasnya mengayomi dan mengajar umat.
Maka berangkatlah Thalut bersama kaumnya untuk melawan raja zalim tersebut. Al-Imam Ibnu Qatadah menyebutkan jumlah mereka enam puluh ribu orang.
Termasuk di dalam barisan itu seorang remaja bernama Daud, yang kelak setelah dewasa menjadi Nabi pilihan Allah.
Di tengah perjalanan mereka diuji dengan aliran sungai yang tak boleh diminum padahal tengah kehausan yang sangat. Sebagian besar tak sanggup menerima ujian itu, hingga tersisa empat ribu orang saja.
Akhirnya mereka yang masih bertahan ini berhadapan dengan raja zalim dan bala tentaranya hingga diberi kemenangan oleh Allah. Adapun raja zalim itu berakhir hidupnya oleh Daud yang berusia paling belia di antara semua orang yang hadir pada waktu itu.
Sekali lagi Allah memperlihatkan bagaimana peran pemuda dalam suatu negeri. Padahal awalnya kehadiran Daud diragukan oleh mereka, namun ternyata justru karena usianya itulah Daud menjadi berbeda dari yang lain.
Demikianlah salah satu kisah dalam Al-Quran yang mengagumkan. Ketika pemuda mampu memimpin diri, hidupnya akan penuh arti.
Salam Sukses Dunia Akhirat
0 Response to "Pimpin Diri Agar Hidup Berarti"
Post a Comment
Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar dengan Bijak