Mencari Ridho Allah
Ketika Allah ridho kepadanya, maka Allah akan memberikannya berbagai macam taufik, hidayah, rahmat, dan kasih sayangNya.
Namun, jika Allah tidak ridho kepadanya dan malah sebaliknya, Allah murka kepadanya, maka tidak akan dia dapati hidayah dan rahmat dariNya.
Untuk mendapatkan ridho dari Allah, Rasulullah mengajarkan kita suatu amalan yang akan menjadikan Allah ridho kepada kita, Rasulullah bersabda :
“Tidaklah seorang Muslim atau manusia atau seorang hamba berkata ketika menjelang sore dan pagi hari; “Radhiitu billahi rabba wabil islaami diina wabimuhammadi nabiyya (aku ridho kepada Allah sebagai Robbku, Islam sebagai dienku dan Muhammad sebagai Nabi), kecuali Allah berhak untuk meridhoinya pada hari kiamat.” (HR. Ibnu Majah).
Ucapan yang Rasulullah ajarkan ini merupakan ucapan yang sangat ringan ketika di ucapkan, namun memiliki makna yang sangat dalam.
Ketika seorang hamba berkata “Aku ridho Allah sebagai Rabbku”, maka dia harus ridho untuk hidup dengan menjalankan ketentuan-ketentuan yang telah Allah tetapkan padanya.
Ketika kita ridho terhadap semua takdir yang Allah tentukan untuk kita, maka kita yakin bahwa yang Allah tetapkan dalam takdir kita adalah yang terbaik menurut Allah untuk diri kita.
Sebab kita yakin bahwa Allah tidak akan mendzalimi hambaNya yang ridho Allah sebagai Rabbnya.
Ketika dia berkata “Aku ridho Allah sebagai Rabbku”,berarti dia siap untuk senantiasa taat dan patuh kepada Allah.
Dalam artian taat dan patuh untuk menjalankan semua perintah-perintahNya, dan menjauhi larangan-laranganNya.
Dan selanjutnya, ketika seorang muslim berkata “Aku ridho Islam sebagai dien ku”, berarti keridhoan inilah yang berkonsekuensi pada usahanya untuk menjalankan semua syariat Islam dalam setiap aspek kehidupannya, bukan hanya aspek ibadah saja.
Dia merasa bahagia bahwa Islam merupakan dien nya, karena itulah satu-satunya dien yang diridhoi oleh Allah. Allah berfirman :
“Sesungguhnya dien disisi Allah hanyalah Islam…” (QS. Ali Imran : 19).
Karena dia ridho terhadap Islam sebagai diennya, maka dia akan berusaha untuk lebih mengerti tentang Islam.
Dia mempelajarinya, dia mengkajinya, hingga dia menjalankannya dalam kehidupannya sehari-hari. Sehingga setiap hal yang di lakukan oleh seorang muslim adalah mencerminkan tentang Islam.
Dan yang terakhir adalah ketika seorang muslim berkata “ Aku ridho Muhammad sebagai Nabi dan Rasul ”,
Maka dia ridho untuk mengikuti Muhammad sebagai Rasulullah, ridho untuk menjalankan sunnah-sunnah nya, dan ridho untuk melanjutkan perjuangan Rasulullah yaitu dengan mendakwahkan ajaran Islam yang telah disampaikan oleh Rasulullah kepada kita.
Melanjutkan perjuangan Rasulullah dengan menegakkan Islam sebagai satu-satunya dien yang Allah ridhoi.
Seseorang yang ridho Nabi Muhammad sebagai rasulnya, maka tidak akan ridho untuk mendahulukan pendapat manusia diatas pendapatnya Rasulullah. Jika dia ridho maka dia mencintai Rasulullah.
Allah berfirman :
قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
“Katakanlah (wahai Muhammad kepada umatmu): Jika kalian benar-benar mencintai Allah, maka ikutilah aku (Muhammad), niscaya Allah akan mencintai kalian dan mengampuni dosa kalian“. (QS. Ali Imran : 31).
Jadi, ketika mencari ridho Allah, maka kita harus ridho terhadap tiga hal tersebut. Ketika kita telah ridho terhadap ketiga hal tersebut.
Bukan hanya dengan lisan saja, namun juga di ikuti dengan perbuatan yang mencerminkan bahwa dia ridho terhadap tiga hal tersebut.
Maka Allah pun akan ridho kepadanya. Dan mendapatkan ridho Allah adalah sebaik-baiknya hal yang kita dapat.
Semoga Allah meridhoi kita dengan dengan segala kemurahannya, dan menjadikan kita sebagai hambanya yang senantiasa bersyukur dan bersabar.
0 Response to " Mencari Ridho Allah"
Post a Comment
Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar dengan Bijak