Kesehatan Mental

Definisi Kesehatan Mental

Dalam mendefinisikan kesehatan mental, sangat dipengaruhi oleh kultur dimana seseorang tersebut tinggal. 

Apa yang boleh dilakukan dalam suatu budaya tertentu, bisa saja menjadi hal yang aneh dan tidak normal dalam budaya lain, dan demikian pula sebaliknya. 

Menurut Pieper dan Uden, kesehatan mental adalah suatu keadaandimana seseorang tidak mengalami perasaan bersalah terhadap dirinya sendiri. 

Memiliki estimasi yang relistis terhadap dirinya sendiri dan dapat menerima kekurangan atau kelemahannya

Kemampuan menghadapi masalah-masalah dalam hidupnya, memiliki kepuasan dalam kehidupan sosialnya, serta memiliki kebahagiaan dalam hidupnya. 

Notosoedirjo dan Latipun, mengatakan bahwa terdapat banyak cara dalam mendefenisikan kesehatan mental (mental hygene) sebagai berikut :

  1. Karena tidak mengalami gangguan mental
  2. Tidak jatuh sakit akibat stessor
  3. Sesuai dengan kapasitasnya dan selaras dengan lingkungannya
  4. Tumbuh dan berkembang secara positif. 
Sehat mental karena tidak mengalami gangguan mental. Orang yang sehat mentalnya adalah orang yang tahan terhadap sakit jiwa atau terbebas dari sakit dan gangguan jiwa. 

Vaillaint, mengatakan bahwa kesehatan mental atau psikologis itu “as the presence of successfull adjustmet or the absence of psychopatology”. 

Pengertian ini bersifat dikotomis, bahwa orang berada dalam keadaan sakit atau sehat psikisnya. 

Sehat jika tidak terdapat sedikitpun gangguan psikisnya, danjika ada gangguan psikis maka diklasifikasikan sebagai orang sakit. 

Dengankatalain sehat dan sakit mental itu bersifat nominal yang dapat dibedakan kelompok- kelompoknya. 

Frank, L. K. merumuskan pengertian kesehatan mental secara lebih komprehensif dan melihat kesehatan mental secara ”positif”. 

Dia mengemukakan bahwa kesehatan mental adalah orang yang terus menerus tumbuh, berkembang dan matang dalam hidupnya, menerima tanggung jawab, menemukan penyesuaian (tanpa membayar terlalu tinggi biayanya sendiri atau oleh masyarakat) dalam berpartisipasi dalammemeliharaaturan sosial dan tindakan dalam budayanya. 

Federasi Kesehatan Mental Dunia (World Federation for Mental Health) merumuskan pengertian kesehatan mental sebagai kondisi yang memungkinkan adanya perkembangan yang optimal baik secara fisik, intelektual dan emosional, sepanjang hal itu sesuai dengan keadaan orang lain. 

Sebuah masyarakat yangsehat secara mental adalah masyarakat yang membolehkan anggota masyarakatnya berkembang sesuai kemampuannya. Dalam konteks Federasi

Kesehatan Mental Dunia ini jelas bahwa kesehatan mental itu tidak cukup dalam pandangan individual tetapi sekaligus mendapatkan dukungan dari masyarakatnya untuk berekembang secara optimal. 

Berdasarkan dari sekian pemaparan tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa kesehatan mental adalah kesesuaian diri dengan lingkungannya serta tumbuh dan berkembang secara positif serta matang dalam hidupnya, menerima tanggungjawab dan memelihara aturan sosial di dalam lingkungannya.

Prinsip Kesehatan Mental

Prinsip-prinsip pengertian kesehatan mental adalah sebagai berikut:

1. Kesehatan mental adalah lebih dari tiadanya perilaku abnormal. 

Prinsip ini menegaskan bahwa yang dikatakan sehat mentalnya tidak cukup kalau dikatakan sebagai orang yang tidak megalami abnormalitas atau orang yang normal. 

Karena pendekatan statistik memberikan kelemahan pemahaman normalitas itu. Konsep kesehatan mental lebih bermakna positif dari pada makna keadaan umum atau normalitas sebagaimana konsep statistik. 

2. Kesehatan mental adalah konsep yang ideal. 

Prinsip ini menegaskan bahwa kesehatan mental menjadi tujuan yang amat tinggi bagi seseorang. Apalagi disadari bahwa kesehatan mental itu bersifat kontinum. 

Jadi sedapat mungkin orang mendapatkan kondisi sehat yang paling optimal dan berusaha terus untuk mencapai kondisi sehat yang setingi-tingginya.

3. Kesehatan mental sebagai bagian dan karakteristik kualitas hidup. 

Prinsip ini menegaskan bahwa kualitas hidup seseorang salah satunya ditunjukkan oleh kesehatan mentalnya. 

Tidak mungkin membiarkan kesehatan mental seseorang untuk mencapai kualitas hidupnya, atau sebaliknya kualitas hidup seseorang dapat dikatakan meningkat jika juga terjadi peningkatan kesehatan mentalnya. 

Berdasarkan pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa kesehatan mental adalah suatu kondisi dimana kepribadian, emosional, intelektual dan fisik seseorang tersebut dapat berfungsi secara optimal, 

Dapat beradaptasi terhadap tuntutan lingkungan dan stressor, menjalankan kapasitasnya selaras dengan lingkungannya, menguasai lingkungan, merasa nyaman dengan diri sendiri, menemukan penyesuaian diri yang baik terhadap tuntutan sosial dalam budayanya, 

Terus menerus bertumbuh, berkembang dan matang dalam hidupnya, dapat menerima kekurangan atau kelemahannya, kemampuan menghadapi masalah- masalah dalam hidupnya, memiliki kepuasan dalam kehidupan sosialnya, serta memiliki kebahagiaan dalam hidupnya.

Aspek-aspek Kesehatan Mental

Kartono menyatakan bahwa orang yang memiliki mental sehat ditandai dengan sifat-sifat khas, antara lain: 

  1. Mempunyai kemampuan kemampuanuntuk bertindak secara efisien, 
  2. Memiliki tujuan-tujuan hidup yang jelas, 
  3. Punyakonsep diri yang sehat, 
  4. Ada koordinasi antara segenap potensi dengan usah usahanya, 
  5. Memiliki regulasi-diri dan integrasi kepribadian, dan 
  6. Batinnya selalu tenang. 
Orang yang sehat mentalnya menurut Marie Jahoda memiliki karakter utamasebagai berikut:

1. Sikap kepribadian yang baik terhadap diri sendiri dalam arti ia dapat mengenal dirinya dengan baik. 

2. Pertumbuhan, perkembangan, dan perwujudan diri yang baik. 

3. Integrasi diri yang meliputi keseimbangan mental, kesatuan pandangan, dan tahan terhadap tekanan-tekanan yang terjadi. 

4. Otonomi diri yang mencakup unsur-unsur pengatur kelakuan dari dalamatau kelakuan-kelakuan bebas. 

5. Persepsi mengenai realitas, bebas dari penyimpangan kebutuhansertamemiliki empati dan kepekaan sosial. 

6. Kemampuan untuk menguasai lingkungan dan berintegrasi denganlingkungan secara baik. 

Bastaman  memberikan tolak ukur kesehatan mental, dengan kriteria- kriteria yang terdapat didalam Al Qur’an sebagai berikut :

1. Bebas dari gangguan dan penyakit-penyakit kejiwaan (Al Baqarah: 75-76). 

2. Mampu secara luwes menyesuaikan diri dan menciptakan hubungan antar pribadi yang bermanfaat dan menyenangkan (Al Isra’: 23)

3. Mengembangkan potensi-potensi pribadi (bakat, kemampuan, sikap, sifat, dan sebagainya) yang baik dan bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungan (Al Maidah: 9). 

4. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan dan berupaya menerapkan tuntutan agama dalam kehidupan sehari-hari (Al Mukminun: 1-7). 

Dari berbagai aspek kesehatan mental di atas, aspek kesehatan mental dalampenelitian ini adalah aspek menurut Bastaman. 

Peneliti memilih aspek- aspek dari Bastaman karena aspek-aspek tersebut sudah mewakili tentang kesehatan mental.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Mental

Kesehatan mental dipengaruhi oleh beberapa faktor baik eksternal maupun internal. Yang termasuk faktor internal adalah faktor biologis dan psikologis. 

Beberapa faktor biologis yang secara langsung berpengaruh terhadap kesehatan mental, di antaranya: otak, sistem endokrin, genetika, sensori, dan kondisi ibu selama kehamilan. 

Faktor psikologi yang berpengaruh terhadap kesehatan mental, yaitu: pengalaman awal, proses pembelajaran, dan kebutuhan. 

Faktor eksternal yang mempengaruhi kesehatan mental yaitu sosial budaya, diantaranya:

1. Stratifikasi Sosial

Holingshead dan Redlich menemukan bahwa terdapat distribusi gangguan mental secara berbeda antara kelompok masyarakat yangberada pada strata sosial tinggi dan rendah. 

2. Interaksi Sosial

Faris dan Dunham mengemukakan bahwa kualitas interaksi sosial individu sangat mempengaruhi kesehatan mentalnya. 

3. Keluarga

Keluarga merupakan lingkungan mikrosistem yang menentukan kepribadian dan kesehatan mental anak. 

4. Sekolah

Sekolah juga merupakan lingkungan yang turut mempengaruhi terhadapperkembangan kesehatan mental anak. 

Johnson (dalam Videbeck, 2008) menyatakan kesehatan mental dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu:

1. Otonomi dan kemandirian: individu dapat melihat ke dalam dirinya untuk menemukan nilai dan tujuan hidup. 

Individu yang otonom dan mandiri dapat bekerja secara interdependen atau kooperatif dengan oranglaintanpa kehilangan otonominya. 

2. Memaksimalkan potensi diri: individu memiliki orientasi padapertumbuhan dan aktualisasi diri.

3. Menoleransi ketidak pastian hidup: individu dapat menghadapi tantangan hidup sehari-hari dengan harapan dan pandangan positif walaupun tidak mengetahui apa yang terjadi di masa depan. 

4. Harga diri: individu memiliki kesadaran yang realisitis akan kemampuandan keterbatasannya. 

5. Menguasai lingkungan: individu dapat menghadapi dan memengaruhi lingkungan dengan cara yang kreatif, kompeten, dan sesuai kemampuan. 

6. Orientasi realitas: individu dapat membedakan dunia dunia nyata dari dunia impian, fakta dari khayalan, dan bertindak secara tepat. 

7. Manajemen stress: individu menoleransi stress kehidupan, merasa cemas atau berduka sesuai keadaan, dan mengalami kegagalan tanpa merasa hancur. 

Ia menggunakan dukungan dari keluarga dan teman untuk mengatasi krisis karena mengetahui bahwa stress tidak akan berlangsung selamanya. 

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kesehatan mental dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, seperti faktor psikologis, biologis, interaksi sosial, keluarga, sekolah, dan lain sebagainya.

0 Response to "Kesehatan Mental"

Post a Comment

Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar dengan Bijak