Apa Yang Paling Buas?

Bismillahirrahmanirrahim. Tiada untaian kata yang pantas diucapkan seorang hamba dan syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala, semoga rahmat dan karunia-Nya selalu menyertai setiap langkah-langkah kita dalam penghambaan kepada-Nya. 

Tak lupa pula, shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada manusia paling mulia, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya yang selalu istiqamah dalam menjalankan risalahnya hingga akhir zaman.

 APA YANG PALING BUAS?

Apa yang paling buas di dunia ini? Apakah singa jantan yang lapar? Tidak, paling dia hanya menyerang seekor rusa atau mangsa lainnya yang tengah menyendiri. 

Apakah buaya liar dari sungai Amazon? Tidak juga, dia hanya bisa menggigit kerbau atau mangsa lainnya yang sedang minum. 

Yang paling buas adalah kata.

Karena ia menerkam segala.

Kata, bisa menerkam pahala amal ibadah sebanyak apapun. Habis tanpa ampun. Hati-hati dengan kata, karena kita tak akan pernah mengira ia sungguh amat buas. Guru saya pernah menyampaikan sebuah kisah,

Suatu hari seorang ulama beserta muridnya berkunjung ke rumah seorang saudagar kaya. Mereka dipersilahkan masuk dan hendak dijamu oleh sang tuan rumah.

Saudagar itu berkata pada istrinya, "Ambilkan karpet yang kita beli saat pergi haji. Bukan haji tahun kemarin, melainkan haji tahun sebelumnya lagi!"

Lalu istrinya datang dan membawakan karpet yang dimaksud, kemudian dihamparkan ke lantai untuk menghidangkan jamuan. Meski semua tampak biasa-biasa saja, sebenarnya ada sesuatu yang besar baru saja terjadi.

Apakah itu? Kata yang terlepas liar dari ikatannya, dan ia melumat dengan lahapnya amal ibadah seorang hamba. 

Saat itu sang ulama berbisik kepada muridnya,

"Perkataan dia barusan, telah menghapuskan pahala ibadah haji dua tahun yang ia lakukan."

Yang paling buas adalah kata.

Karena ia menerkam segala.

Apakah kata sanggup menelan bulat-bulat pahala haji dua tahun? Bahkan yang jauh lebih besar dari itu! Karena memang kata teramat buas. 

Al-Quran mengabadikan bagaimana tiga kata, sekali lagi hanya tiga kata, namun mampu melahap amal ibadah puluhan ribu tahun. Dan ini adalah rekam jejak kebuasan kata yang paling dahsyat, sepanjang sejarah umat manusia.

Pelakunya adalah hamba yang alim lagi saleh. Ia salah satu makhluk Allah yang menghuni langit. Ribuan tahun lamanya ia bertawaf di bawah 'Arsy lalu ribuan tahun pula ia menjadi juru nasihat bagi para malaikat. 

Namun ketika Allah menciptakan Nabi Adam dan seluruh penghuni langit diperintahkan bersujud menghormati Nabi Adam, ia justru menolak dengan tiga kata yang menjadi alasannya,

 أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ

"Saya lebih baik darinya." (Surat Al-A'raf: 12)

Hanya tiga kata, seluruh pahala amal yang dilakukannya hangus. Predikat hamba yang saleh berganti menjadi terlaknat. Ia yang semula disamakan kedudukannya dengan malaikat, lantas diganti penyebutannya menjadi; Iblis.

Yang paling buas adalah kata.

Karena ia menerkam segala.

Oleh karena itu, jagalah kata-kata ini jangan sampai ikatannya terlepas dari lisan kita. Karena kata yang terlanjur lepas akan bergerak dengan sangat liar, dan kita tak akan tahu seberapa banyak pahala kebaikan yang habis tak bersisa diterkamnya. 

فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ

... hendaklah dia berbicara yang baik atau diam” (HR. Bukhari).

Salam Bahagia Sukses Dunia Akhirat 

0 Response to "Apa Yang Paling Buas?"

Post a Comment

Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar dengan Bijak