AGAR MENDAPATKAN CINTA ALLAH DARI KEBAIKAN YANG DILAKUKAN

AGAR MENDAPATKAN CINTA ALLAH DARI KEBAIKAN YANG DILAKUKAN

Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin -1421H- rahimahullahu ta’ala berkata,

إذا غسلت ثوبك من النجاسة، تحس بأن الله أحبك، لأن الله يحب المتطهرين، إذا توضأت، تحس بأن الله أحبك، لأنك تطهرت، إذا اغتسلت، تحس أن الله أحبك، لأن الله يحب المتطهرين

“Bila engkau mencuci pakaianmu dari najis; maka hendaknya engkau merasakan bahwa Allah mencintaimu, karena Allah mencintai orang-orang yang mensucikan diri. Ketika engkau berwudhu; hendaklah engkau merasa bahwa Allah mencintaimu, karena engkau telah mensucikan diri. Dan ketika engkau mandi, juga hendaklah engkau merasa bahwa Allah mencintaimu, karena Allah mencintai orang-orang yang mensucikan diri.

ووالله، إننا لغافلون عن هذه المعاني، أكثر ما نستعمل الطهارة من النجاسة أو من الأحداث، لأنها شرط لصحة الصلاة، خوفاً من أن تفسد صلاتنا، لكن يغيب عنا كثيراً أن نشعر بأن هذا قربة وسبب لمحبة الله لنا،

Demi Allah! Sungguh kita lalai dari makna-makna seperti ini, seringnya saat kita bersuci, hanya untuk bersih dari najis atau hadats (kecil&besar), berhubung keduanya merupakan syarat sah shalat, dan khawatir shalatnya tidak sempurna, namun seringnya kita tidak menyadari bahwa perbuatan tersebut merupakan bentuk pendekatan diri kepada Allah dan sebab untuk meraih cinta Allah.

لو كنا نستحضر عندما يغسل الإنسان نقطة بول أصابت ثوبه أن ذلك يجلب محبة الله له، لحصلنا خيراً كثيراً، لكننا في غفلة 

Seandainya seorang menyadari, ketika ia mencuci setetes air kencing yang mengenai pakaiannya, bahwa perbuatannya  tersebut merupakan sebab untuk mendapatkan cinta Allah; maka niscaya ia akan meraih kebaikan yang sangat banyak, namun seringnya kita lalai darinya.”

Sumber: Syarah al-Aqidah al-Wasithiyyah (jilid: 1/hal. 244-245)

Related Posts :

0 Response to "AGAR MENDAPATKAN CINTA ALLAH DARI KEBAIKAN YANG DILAKUKAN"

Post a Comment

Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar dengan Bijak