Hujan Lebih Banyak Turun di Bulan Menuju Akhir Tahun, Mengapa?

Hujan lebih banyak turun di bulan menuju akhir tahun di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:

1. Perubahan aliran angin

Aliran angin di Indonesia dipengaruhi oleh angin muson yang berhembus dari dua arah, yaitu angin muson barat dan angin muson timur. Angin muson barat berhembus dari Benua Asia ke Benua Australia dan membawa uap air yang banyak. Angin muson barat biasanya bertiup pada bulan November hingga April.

Ketika angin muson barat mulai bertiup, maka uap air yang dibawanya akan bertemu dengan udara dingin di wilayah Indonesia. Hal ini menyebabkan terjadinya kondensasi dan terbentuknya awan hujan. Awan hujan ini kemudian akan turun menjadi hujan.

2. Faktor geologi

Faktor geologi juga dapat mempengaruhi curah hujan di suatu wilayah. Di Indonesia, terdapat banyak gunung berapi aktif. Gunung berapi aktif dapat mengeluarkan uap air yang dapat menambah uap air di atmosfer. Uap air ini kemudian dapat membentuk awan hujan.

3. Kenaikan suhu permukaan laut

Kenaikan suhu permukaan laut juga dapat meningkatkan curah hujan. Air laut yang hangat dapat lebih mudah menguap dan membentuk awan hujan.

Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), curah hujan di Indonesia biasanya meningkat pada bulan November hingga Maret. Pada bulan-bulan tersebut, Indonesia memasuki musim hujan.

Berikut adalah data curah hujan rata-rata di Indonesia pada bulan November hingga Maret:

BulanCurah Hujan (mm)
November200
Desember250
Januari300
Februari350
Maret300

Data tersebut menunjukkan bahwa curah hujan di Indonesia meningkat secara signifikan pada bulan November hingga Maret. Hal ini disebabkan oleh perubahan aliran angin, faktor geologi, dan kenaikan suhu permukaan laut.

0 Response to "Hujan Lebih Banyak Turun di Bulan Menuju Akhir Tahun, Mengapa?"

Post a Comment

Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar dengan Bijak