Jauhilah Prasangka

Bismillahirrahmanirrahim. Tiada untaian kata yang pantas diucapkan seorang hamba dan syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala, semoga rahmat dan karunia-Nya selalu menyertai setiap langkah-langkah kita dalam penghambaan kepada-Nya. 

Tak lupa pula, shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada manusia paling mulia, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya yang selalu istiqamah dalam menjalankan risalahnya hingga akhir zaman.

JAUHI PRASANGKA

Tahun lalu, tepatnya pada hari Jumat 28 Agustus 2020 saudara yang tinggal di Jambi tepatnya di Kayu Aro Barat, Kerinci dan sekitarnya pasti menikmati fenomena efek halo pada matahari yang jarang terjadi.

Efek halo adalah terbentuknya lingkaran cahaya di sekitar matahari atau bulan. Kadang juga terjadi pada sumber cahaya yang lain seperti lampu. 

Adanya efek halo menyebabkan kita seolah-olah melihat sumber cahaya tersebut dengan diameter lebih besar.

Pada tahun 1920, istilah efek halo kemudian diadaptasi ke dalam bidang psikologi oleh Edward Thorndike, seorang psikolog dari Columbia University. Menurut penelitiannya, efek halo juga terjadi pada manusia saat menilai orang lain.

Maksudnya adalah, meski kita baru melihat satu sifat saja pada seseorang namun biasanya kita langsung menggeneralisasi dan mengambil penilaian secara keseluruhan pada pribadi orang tersebut. Inilah efek halo ketika kita seolah-olah melihat sifat kecil tersebut dengan cakupan lebih besar.

Contohnya saat kita melihat seorang pengendara menerobos lampu lalu lintas di jalan raya, maka biasanya kita langsung menilai ia juga orang yang tidak jujur di kantornya, bicaranya pasti kasar, sembrono, dan sudah tentu keluarganya berantakan.

Padahal hanya satu saja fakta yang kelihatan mata, bagaimana mungkin bisa membesar menjadi kesimpulan seperti itu? Inilah yang disebut efek halo pada manusia. Allah berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ

"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka, karena sebagian dari prasangka itu dosa." (Surat Al-Hujurat: 12)

Untuk menghindari efek halo pada diri kita, ada baiknya agar tidak tergesa-gesa dalam menilai seseorang sebelum kita betul-betul mengenalnya. Jangan bersandar dari satu hal kecil saja lalu kita pukul rata untuk kepribadiannya secara keseluruhan.

Hanya karena seseorang musyrik melempari Rasulullah dengan kotoran unta setiap hari, tidak lantas membuat Rasul menilai orang itu secara keseluruhan adalah buruk. 

Itulah sebabnya ketika orang itu sakit maka Rasulullah menjenguknya. Karena Rasul yakin masih ada sisi baik dari orang itu, sehingga ia masih berhak untuk dijenguk ketika sakit.

Demikianlah teladan dari Rasulullah yang senantiasa menempatkan sesuatu sesuai porsinya. Tidak berlebihan dan tetap bersikap sewajarnya.

Salam Bahagia Sukses Dunia Akhirat 

0 Response to "Jauhilah Prasangka"

Post a Comment

Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar dengan Bijak