Bersyukur Dengan Posisi Kita
Bismillahirrahmanirrahim. Tiada untaian kata yang pantas diucapkan seorang hamba dan syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala, semoga rahmat dan karunia-Nya selalu menyertai setiap langkah-langkah kita dalam penghambaan kepada-Nya.
Tak lupa pula, shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada manusia paling mulia, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya yang selalu istiqamah dalam menjalankan risalahnya hingga akhir zaman.
BERSYUKUR DENGAN POSISI KITA
Apapun profesi kita hendaklah disyukuri karena setiap pekerjaan pasti menyimpan suka dan duka. Misalnya berkarir sebagai seorang peternak, bisa saja mengalami seperti ini;
Seorang petugas penyuluhan dari dinas peternakan mendatangi pemuda peternak yang memiliki puluhan ekor kambing di kandangnya.
"Kambing-kambing ini diberi makan apa, Bang?"
"Rumput saja Pak." Balas si pemuda.
"Hanya rumput? Wah tidak ada variasi gizi untuk hewannya kalau begitu. Abang harus mendapat surat teguran karena kurang perhatian dengan asupan hewan yang Abang pelihara!"
Setelah satu pekan, petugas itu datang kembali ke kandang yang sama dan mempertanyakan hal yang sama pula.
"Kalau sekarang kambing-kambing ini diberi makan apa, Bang?"
"Saya beli pakan ternak kemasan khusus impor dari pabrik di Australia, Pak."
"Wah pakan ternak seperti itu belum tentu cocok dengan hewan lokal, karena dibuat di luar negeri. Abang harus mendapat surat teguran karena kurang perhatian dengan asupan hewan yang Abang pelihara!"
Tibalah pekan berikutnya lagi dan petugas tersebut masih mempersoalkan masalah yang sama.
"Bagaimana dengan sekarang, apa makanan kambing-kambing ini, Bang?"
"Setiap hari kambing-kambing saya beri uang sepuluh ribu dan saya bebaskan mereka membeli sendiri makanan yang mereka suka Pak!" Jawab si pemuda penuh kemenangan. Hehehe.
Begitu pula dengan profesi dokter, selalu ada pengalaman yang akan menghibur bila dikenang kembali. Seperti yang terjadi di ruang operasi sebuah rumah sakit ini;
"Bapak kelihatannya tegang sekali?" Tanya dokter kepada pasien menjelang operasi bedah dilakukan.
"Betul Dok, karena ini pertama kalinya saya mengalami operasi bedah jadi maklumlah kalau tegang."
"Santai saja Pak. Seperti saya ini, kelihatan rileks kan. Padahal saya juga ini pertama kalinya memberanikan diri untuk melakukan operasi bedah."
Sang pasien pun pingsan seketika. Hehehe.
Terakhir kita cerita tentang profesi sebagai guru dengan kenangannya pada suatu hari ketika seorang muridnya tidak masuk sekolah, maka ia mengirim pesan Whatsapp kepada si murid;
"Tono, mengapa kamu tidak masuk hari ini?"
"Maaf Bu, saya sakit kepala dan demam. Tubuh meriang dan tenaga lemas." Si murid membalas pesan tersebut.
"Jadi sekarang kamu lagi di mana?" Pesan terkirim lagi dari sang guru.
"Saya terbaring saja di rumah Bu, tidak kuat kemana-mana. Kenapa Bu Guru tanya saya di mana? Memangnya Ibu lagi di mana?"
"Ibu lagi di belakang kamu nih, yang sedang naik Avanza putih. Kamu detik ini lagi di lampu merah Jalan Ahmad Yani kan, naik motor Yamaha dengan teman kamu. Coba kamu tengok ke belakang, nanti pasti bisa lihat Ibu!"
Setiap profesi memiliki tantangan tersendiri, pelajari, perbaiki, nikmati, dan fokus cari ridho Illahi.
Salam Bahagia Sukses Dunia Akhirat
0 Response to "Bersyukur Dengan Posisi Kita "
Post a Comment
Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar dengan Bijak