Kisah Dua Malaikat Mencuci Hati Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
Bismillahirrahmanirrahim. Tiada untaian kata yang pantas diucapkan seorang hamba dan syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala, semoga rahmat dan karunia-Nya selalu menyertai setiap langkah-langkah kita dalam penghambaan kepada-Nya.
Tak lupa pula, shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada manusia paling mulia, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya yang selalu istiqamah dalam menjalankan risalahnya hingga akhir zaman.
Kisah Hati Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam Dibersihkan
Halimah binti Abi Dzuaib Al-Sa‘diyyah termenung. Lelah terbayang jelas di pelupuk matanya. Ia nyaris putus asa. Hari menjelang malam.
Semua kawan yang datang bersamanya telah pulang kampung dan masing-masing membawa bayi untuk disusui.
Hanya ia seorang yang bertangan hampa. Tampaknya, ia tak akan dapat rezeki dari orang Makkah. Tak seorang ibu pun yang rela menyerahkan bayinya kepada Halimah, karena mereka melihat tubuhnya yang kurus dan pakaiannya yang kusut koyak.
Namun, ia ingat, ada satu bayi yang diabaikan para ibu susuan yang datang bersamanya dari kampung. Ia adalah putra Aminah binti Wahab.
Mereka enggan mengambil bayi itu untuk disusui karena bayi itu tak lagi berayah. Mereka menyangka tak akan dapat rezeki lebih banyak dari seorang anak yatim.
Akhirnya, dengan enggan, Halimah berkata kepada suaminya, “Demi Allah, aku tidak mau pulang tanpa membawa bayi. Aku akan pergi kepada anak yatim itu dan mengambilnya.”
Suaminya menimpali, “Ya, ambillah. Semoga Allah memberkahi kita karenanya.” Dan sungguh, Allah mengabulkan doanya. Hidup Halimah dan keluarganya diberkahi setelah mengambil bayi yatim itu, bayi yang kelak mengubah sejarah dunia.
Pertama, air susu Halimah yang sebelumnya kering menjadi berlimpah. Kedua, hewan ternaknya yang tadinya kurus-kurus menjadi gemuk dan berlimpah air susu.
Ketiga, unta tunggangan Halimah dan suaminya, yang tadinya lemah dan berjalan lambat, kini berjalan kencang sehingga bisa menyusul teman-temannya yang pulang lebih dulu.
Ketika Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berusia dua tahun, terjadi sesuatu yang sangat menakjubkan. Suatu hari, beliau main bersama teman sebayanya.
Tiba-tiba dua lelaki berpakaian putih memegang dan membawa beliau dengan cepat menuju lembah, lalu meletakkannya di bawah sebuah pohon.
Lalu, kedua laki-laki itu membelah dadanya dan mengeluarkan hatinya. Mereka mengeluarkan segumpal daging dari dalam hatinya.
Salah seorang berkata, “Ini adalah bagian setan!” Lalu, keduanya mencuci hati Rasulullah dengan air zamzam dari wadah yang terbuat dari emas.
Setelah itu, mereka mengembalikan hati beliau ke tempat asalnya seraya berkata, “Ini adalah hati yang telah disucikan Allah dari segala cela!”
Kemudian, mereka pergi meninggalkan beliau. Anak-anak lain yang bermain bersamanya saat itu berlari kencang menuju rumah Halimah dan menceritakan apa yang terjadi. Tentu saja Halimah dan suaminya kaget dan mengkhawatirkan keselamatannya.
Mereka bergegas mencarinya ke segenap penjuru. Akhirnya, mereka menemukan Muhammad telentang di bawah sebuah pohon dengan tubuh bermandi keringat.
“Apa yang telah terjadi padamu, Anakku?” tanya Halimah.
Muhammad menjawab, “Dua laki-laki berpakaian putih mendatangiku. Mereka membaringkan dan membelah dadaku. Lalu mereka mengambil sesuatu dari dalam dadaku. Aku tidak tahu, apa yang mereka ambil.”
Mendengar tuturan beliau, Halimah dan suaminya tercengang luar biasa dan berkata, “Ini adalah sesuatu yang luar biasa!”
Setelah kejadian itu, suami Halimah berkata, “Halimah, Istriku, aku takut sesuatu terjadi pada anak ini. Bagaimana kalau kita kembalikan kepada keluarganya sebelum terlambat?”
Halimah setuju dan mereka pun membawa Muhammad menemui ibunya, Aminah.
“Apa yang kaulakukan? Bukankah dulu kau yang meminta agar anakku tinggal bersamamu?” tanya Aminah heran.
Halimah bercerita, “Sesuatu yang luar biasa terjadi kepadanya dan aku mengkhawatirkan keselamatannya. Jadi, kukembalikan putramu ....”
Aminah berkata, “Apa yang telah terjadi? Ceritakanlah kepadaku! Apakah kau takut setan mengusiknya?” “Ya, benar!”
“Tidak, demi Allah,” timpal Aminah, “Tidak ada jalan bagi setan untuk mengusiknya. Sungguh putraku ini memiliki keagungan luar biasa. Maukah engkau mendengarkan ceritaku?”
“Tentu saja,” jawab Halimah singkat.
Aminah pun bercerita, “Suatu hari, saat ia masih dalam kandungan, aku melihat cahaya keluar dari diriku menerangi istana-istana Busyra di Negeri Syam hingga aku dapat melihatnya dengan jelas.
Demi Allah, saat mengandungnya, aku tidak merasa letih sedikit pun, bahkan terasa ringan. Dan ketika dilahirkan, ia letakkan kedua tangannya di tanah dan kepalanya tengadah ke langit. Jangan kau khawatir. Biarkanlah. Bawalah ia kembali ke kampungmu dengan selamat!”
Maka, Halimah kembali membawa Muhammad kecil ke rumahnya di perkampungan Bani Sa’diyah disertai perasaan bangga karena mengasuh dan menyusui seorang anak yang luar biasa.
0 Response to "Kisah Dua Malaikat Mencuci Hati Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam"
Post a Comment
Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar dengan Bijak