Orang Jahat Juga Bisa Menang (Didunia)
Bismillahirrahmanirrahim. Tiada untaian kata yang pantas diucapkan seorang hamba dan syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala, semoga rahmat dan karunia-Nya selalu menyertai setiap langkah-langkah kita dalam penghambaan kepada-Nya.
Tak lupa pula, shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada manusia paling mulia, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya yang selalu istiqamah dalam menjalankan risalahnya hingga akhir zaman.
ORANG JAHAT JUGA BISA MENANG (DI DUNIA)
Tahukah saudara persamaan dari Stalin dan Hitler? Mungkin jawabannya adalah kedua tokoh tersebut sama-sama terkenal sebagai diktator kejam dalam sejarah.
Stalin adalah pemimpin Uni Soviet selama masa perang dunia kedua. Ketika rezimnya berkuasa, berbagai kebijakan otoriter dijalankan.
Wikipedia menulis, bahwa lebih dari satu juta orang dipenjara secara sepihak dan tujuh ratus ribu warga tak berdosa dihukum mati antara tahun 1934 sampai 1939.
Itu belum menghitung jutaan warga yang mati akibat bencana kelaparan karena sang diktator hanya mementingkan peperangan saja tanpa memikirkan kemakmuran rakyatnya.
Pemimpin Nazi yang bernama Hitler juga tidak jauh berbeda. Semua orang sepertinya tahu bagaimana kejamnya pelanggaran kemanusiaan yang dilakukan oleh Hitler.
Mulai dari sifatnya yang haus perang, penyiksaan para tahanan, sampai pandangan rasis yang berpendapat bahwa keturunan ras tertentu harus dipertahankan hidup dan selain ras tersebut harus dimusnahkan secara massal (genosida).
Demikianlah persamaan antara Stalin dan Hitler yang tampak mata. Namun, ada satu lagi persamaan keduanya yang tidak tampak mata. Bahwa keduanya adalah orang yang gemar membaca buku!
Melalui penelitian mendalam oleh seorang peraih Consal Award (pustakawan terbaik tingkat Asia Tenggara) bernama Suherman, terungkaplah fakta tersebut. Bahwa Stalin dan Hitler adalah pecandu buku.
Mereka berdua membaca buku lebih banyak dari orang lain. Mereka berdua punya pengetahuan lebih luas dari orang lain.
Itulah yang mengantarkan kesempatan bagi mereka untuk menjadi pemimpin, walaupun ternyata kepemimpinan itu disalahgunakan.
Jadi sebenarnya buku tidak bersalah. Siapapun yang membaca buku akan lebih unggul dibandingkan mereka yang tidak membaca.
Namun kembali kepada manusianya masing-masing keunggulan tersebut akan digunakan untuk kebaikan atau tidak.
Kenyataan ini seharusnya menjadi cambuk bagi kita, bahwa ketika orang-orang baik memutuskan untuk tidak membaca, pada waktu yang sama ada orang-orang yang tidak baik tetap membaca dan memiliki peluang lebih besar untuk unggul.
Mari tanamkan kembali budaya cinta membaca buku, dan jadilah orang-orang unggul yang senantiasa menyebarkan kebaikan.
Sudah baca buku??
Salam Bahagia Sukses Dunia Akhirat
0 Response to "Orang Jahat Juga Bisa Menang (Didunia)"
Post a Comment
Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar dengan Bijak