Karena Jujur

Bismillahirrahmanirrahim. Tiada untaian kata yang pantas diucapkan seorang hamba dan syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala, semoga rahmat dan karunia-Nya selalu menyertai setiap langkah-langkah kita dalam penghambaan kepada-Nya. 

Tak lupa pula, shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada manusia paling mulia, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya yang selalu istiqamah dalam menjalankan risalahnya hingga akhir zaman.

KARENA DIA JUJUR, DIA MUJUR

Saya yakin ayat ke-65 dari Surat Yasin berikut ini sudah familiar dengan saudara semua:

الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَىٰ أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

"Pada hari ini Kami kunci mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan."

Ayat tersebut sebenarnya menggambarkan sifat manusia secara tersirat. Para ulama menjelaskan mengapa lisan manusia dikunci pada hari kiamat? Karena jika dibiarkan bicara maka manusia akan berbohong di hadapan Allah pada saat itu.

Hal ini menunjukkan sifat manusia yang gemar berbohong. Bayangkan, bahkan di hadapan Allah masih saja berani untuk berkata tidak jujur!

Oleh karena itu, ketidakjujuran hanya akan meninggalkan noda, noda yang tidak segera dibersihkan maka akan melebar. Begitupun kebohongan, hanya akan menambah kebohongan yang lain. Sampai di hadapan Alloh, jika mulut tidak dikunci, kebohongan itu bisa keluar lagi.

Mungkin juga dengan do'a, kenapa do'a-do'a kita belum terkabul? Boleh jadi karena kita berdoa menggunakan lisan yang sama dengan yang biasa kita gunakan untuk berdusta. Astagfirullah.

Maka jalan keluarnya adalah perbanyak taubat kepada Allah. Akui segala dosa yang dilakukan lisan ini, dan berjanjilah untuk tidak mengulangi lagi di kemudian hari. 

Kemudian, iringi doa kita dengan hal yang membuat doa itu menjadi bertumbuh. Karena berdoa itu ibarat menanam bibit di dalam tanah. Pohonnya adalah cita-cita yang kita inginkan. 

Maka setiap kita menanam bibit, tentu kita juga bertanggung jawab untuk menyirami agar kelak tumbuh menjadi pohon. Seperti kata peribahasa, 

If you have planted a tree you must water it too. (Jika engkau menanam pohon, maka engkau juga harus menyiraminya)

Demikianlah ketika kita menanam doa, maka kita pula yang harus menyirami agar doa tersebut tumbuh menjadi kenyataan. Sirami ia dengan amalan saleh, seperti bakti kepada orang tua, menjaga makanan halal, mengerjakan ujian dengan jujur, bersedekah, dan sejenisnya. 

Apa yang dapat kita simpulkan sampai di sini? Yaitu jangan hanya mengandalkan doa yang kita panjatkan dari lisan saja, tetapi barengi dengan aksi nyata. 

Yang mau melaksanakan penilaian akhir semester, saya ucapkan selamat menempuh penilaian akhir semester, persiapkan dengan baik. Gagal mempersiapkan berarti mempersiapkan kegagalan dan sukses mempersiapkan, berarti mempersiapkan kesuksesan.

INGAT!

Integritas yang utama.

Salam Sukses Dunia Akhirat

0 Response to "Karena Jujur"

Post a Comment

Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar dengan Bijak