Bahan Bakar Hidup Kita Adalah Waktu
Bismillahirrahmanirrahim. Tiada untaian kata yang pantas diucapkan seorang hamba dan syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala, semoga rahmat dan karunia-Nya selalu menyertai setiap langkah-langkah kita dalam penghambaan kepada-Nya.
Tak lupa pula, shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada manusia paling mulia, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya yang selalu istiqamah dalam menjalankan risalahnya hingga akhir zaman.
Have you seen? Today when we take our Mobile and sit we never know how time passes.. It just go on.. It passes even without knowing.. And people say, why aren't we getting barakah in time.. When you try getting attached to it, then make sure you're gonna waste your time.. And yea, if you use for beneficial then you can or else wasting will not get you anything except for regretting at last..handle wisely.
(Sudahkah kau melihat? Hari ini ketika kita mengambil Ponsel kita dan duduk kita tidak pernah tahu bagaimana waktu berlalu.. Itu terus berjalan.. Itu berlalu bahkan tanpa diketahui.. Dan orang-orang berkata, mengapa kita tidak mendapatkan berkah tepat waktu.. Ketika Anda mencoba melekat pada itu, maka pastikan Anda akan membuang-buang waktu Anda.. Dan ya, jika Anda menggunakannya untuk menguntungkan maka Anda bisa atau membuang tidak akan mendapatkan apa-apa kecuali penyesalan pada akhirnya.. tangani dengan bijak.)
BAHAN BAKAR BAGI HIDUP KITA ADALAH: WAKTU
Sejauh pengalaman saya, motor jadul itu bahan bakarnya pakai premium saja cukup. Ya bolehlah pakai pertalite karena premium sudah banyak yang kosong bahkan tidak ada di pom bensin.
Tetapi lelaki yang satu ini cukup nyeleneh. Masa motor jadulnya diisi pertamax turbo. Kan terlalu berlebihan, jadinya mubazir. Maka daripada penasaran, saya tanya saja langsung,
"Kamu ngapain ngisi bensin pake pertamax segala? Yang turbo lagi! Emang bisa jadi lebih cepat? Motor tua ya segini-segini aja jalannya!"
"Bukan gitu Kang, tuh lihat antrian pertalite panjang banget kan? Saya sih kalau masuk SPBU lihat yang paling kosong Kang. Namanya bensin sih sama aja,"
Waduh, sombong banget nih orang. Saya masih mencoba mencari tahu mengapa dia punya pandangan seperti itu,
"Ya tapi harganya kan mahal?"
"Paling beda berapa sih Kang? Coba bayangin kalau harus antri begitu, bisa sampai sepuluh menit. Padahal saya seminggu ngisi dua kali, sebulan waktu kita bisa habis sejam setengah cuma buat antri doang!"
Subhanallah. Perkiraan saya meleset. Ternyata dia orang yang sangat menghargai waktu. Berikutnya ia bercerita bahwa satu setengah jam itu bukan waktu yang sebentar.
Bila digunakan untuk tadarus cukup untuk dua juz, jika dimanfaatkan untuk duduk di majlis ilmu bisa mendapat satu bab pelajaran baru. Detail banget!
Sungguh saya iri dengan orang-orang seperti ini yang rela membayar lebih, demi tidak kehilangan waktunya. Uang yang habis bisa dicari, kain yang robek bisa ditambal, tetapi waktu yang terbuang tak akan kembali lagi.
Ferrari sanggup menciptakan mobil tercepat. Intel sanggup membuat komputer tercanggih. Tetapi siapakah yang sanggup menciptakan waktu? Betapa banyak manusia yang merugi seperti saya ini.
Oleh karena itu, mari kita bersama-sama membangun mental seorang mukmin. Yaitu mental yang menghargai waktu di atas segalanya.
Salam Bahagia Sukses Dunia Akhirat
0 Response to "Bahan Bakar Hidup Kita Adalah Waktu"
Post a Comment
Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar dengan Bijak