Bid'ah, Rebo Wekasan
Bismillahirrahmanirrahim. Tiada untaian kata yang pantas diucapkan seorang hamba dan syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala, semoga rahmat dan karunia-Nya selalu menyertai setiap langkah-langkah kita dalam penghambaan kepada-Nya.
Tak lupa pula, shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada manusia paling mulia, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya yang selalu istiqamah dalam menjalankan risalahnya hingga akhir zaman.
Bid'ah, Rebo Wekasan
Oleh Ustadz Berik Said hafidzhahullah
Rebo Wekasan adalah hari Rabu terakhir di bulan Shafar.
Di hari Rebo Wekasan ini katanya berdasarkan pernyataan Ulama Ahli Kasyf, Allah menurunkan 360.000 musibah atau balak, juga banyak kesialan. Ini dimulai sejak shubuh hari Rabu 24 Shafar.
Dan amalan batil yang dikerjakaan saat Rebo Wekasan seperti melakukan do'a bersama dan sedekah.
Juga shalat awwabbin untuk tolak bala dengan shalat 4 rakaat, pada setiap rakaat membaca Al-Fatihah, kemudian membaca surat Al-Kautsar 17x, surat Al-Ikhlash 5x, surat Al-Falaq 1x, surat An-Naas 1x.
Amalan diatas berisi seruan melakukan ritual menghidupkan Rebo Wekasan itu tercampur di dalamnya berdusta atas nama Allah dan Rasul, bid’ah, dan kesyirikan.
Rincian Kemungkaran Amalan Pada Rebo Wekasan
Pertama, menetapkan hari atau bulan tertentu sebagai hari dan bulan sial adalah termasuk perkara ghaib yang hanya diketahui jika ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
Siapapun orangnya, maka haram menetapkan perkara ghaib tanpa ada keterangan dari Allah dan Rasul-Nya.
Allah Ta’ala memerintahkan kepada Nabi kita:
قُلْ لَا يَعْلَمُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ يُبْعَثُونَ.
Katakanlah, "Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah, dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan". (QS. An-Naml: 65)
Kedua, menetapkan bulan Shafar sebagai bulan sial adalah aqidah syirik yang membatalkan Islam.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidak dibenarkan menganggap penyakit menular dengan sendirinya (tanpa ketentuan Allah), tidak dibenarkan beranggapan sial, tidak dibenarkan pula beranggapan nasib malang karena tempat, juga tidak dibenarkan beranggapan sial di bulan Shafar". [HR. Bukhari no.5757 dan Muslim no.2220]
Ketiga, di Rebo Wekasan diturunkan 360.000 kesialan.
Ini perkara ghaib, darimana mereka tahu hal ini ada 360.000 kesialan ? Aqidah kok nebak-nebak.
Tidak peduli siapapun yang mengucapkan perkara ghaib tanpa dalil shahih, maka wajib ditolak.
Apalagi ini bertentangan dengan hadits shahih yang kami kutip di atas.
Keempat, anjuran shalat khusus Rebo Wekasan. Ini kemungkaran dan bid'ah yang bersumber dari aqidah syirik.
Adapun tentang sedekah, maka sedekah dilakukan kapapun. Tetapi meyakini sedekah di bulan Shafar dengan sebab keyakinan di atas, serta anjuran doa bersama dalam Rebo Wekasan, maka ini semua bid'ah. Tidak ada satupun sunnah yang menetapkan hal ini.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka amalan tersebut tertolak.” [HR. Muslim, no. 1718]
https://dakwahmanhajsalaf.com/2019/10/rebo-wekasan.html
___
Mau dapat Ilmu ?
Mari bergabung bersama GROUP MANHAJ SALAF
Group WhatsApp: wa.me/6289665842579
Twitter: http://twitter.com/ittibarasul1
Web: dakwahmanhajsalaf.com
Instagram: http://Instagram.com/ittibarasul1
Facebook: http://fb.me/ittibarasul1
Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.
0 Response to "Bid'ah, Rebo Wekasan"
Post a Comment
Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar dengan Bijak