Saat Tidur Dan Bangun Allah Menjaga Kita

Bismillahirrahmanirrahim. Tiada untaian kata yang pantas diucapkan seorang hamba dan syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala, semoga rahmat dan karunia-Nya selalu menyertai setiap langkah-langkah kita dalam penghambaan kepada-Nya. 

Tak lupa pula, shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada manusia paling mulia, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya yang selalu istiqamah dalam menjalankan risalahnya hingga akhir zaman.

Selamat menikmati akhir pekan, meski masih pandemi, bukan berarti semangat terhenti! 

Sahabat, bagaimana keadaan tidurnya tadi malam? 

Saya doakan semoga istirahatnya cukup, sehingga hari ini dapat kita jalani dengan semangat.

Setiap manusia memerlukan tidur, karena tubuh kita punya hak untuk istirahat. 

Meskipun dari sudut pandang ilmu pengetahuan, ketika tidur itu sebenarnya manusia tidak sepenuhnya beristirahat.

Beberapa panca indera ternyata masih menunjukkan aktifitas ketika tidur, meski dalam taraf yang lebih rendah dibandingkan ketika sedang bangun. 

Sama seperti otak, saat tidur masih aktif melakukan pekerjaan, hanya saja kemampuannya menurun hingga 40%.

Mata manusia masih memperlihatkan tanda-tanda pergerakannya ketika tidur. Contohnya mata yang tampak bergerak cepat saat seseorang dalam fase mimpi. Para ahli menamakan fenomena ini sebagai REM (rapid eye movement).

Kulit juga bekerja ketika tidur. Itulah sebabnya kita bisa merasa kegerahan atau kedinginan di tengah-tengah tidur, sebagai respon kulit pada suhu di sekitar kita. Metabolisme kulit bahkan lebih cepat terjadi ketika tidur. Jadi tidur memang diperlukan untuk membantu pergantian sel-sel kulit.

Sampai saat ini, para ilmuwan baru menemukan satu-satunya indera yang tak berfungsi ketika tidur, yaitu indera penciuman. 

Dan sampai saat ini pula, para peneliti punya kesimpulan yang cukup mengejutkan, bahwa indera pendengaran justru satu-satunya indera yang tetap berfungsi dengan baik ketika tidur. 

Tersebutlah Andrienne Roman, seorang doktor di Universitas Vanderbilt, Amerika, dalam bidang Hearing and Speech Science, telah melakukan percobaan kepada sekelompok anak dengan menggunakan mesin EEG. 

Hasilnya, otak anak yang sedang tertidur memperlihatkan tanda positif saat diperdengarkan suara-suara. 

Sang doktor berkesimpulan, telinga manusia sejatinya masih terjaga saat tidur. Namun informasi dari indera pendengaran itu tak berhasil diterima dengan baik oleh otak, karena otak hanya dalam kondisi 40% aktif.

Al-Quran dengan mukjizatnya yang abadi rupanya sudah menyinggung perihal tersebut dalam kisah Ashabul Kahfi. 

Ketika para pemuda mulia tersebut tertidur di dalam gua maka Allah menutup telinga mereka agar dapat tidur nyenyak. 

Bukankah ini isyarat bahwa indera pendengaran masih terjaga dengan baik saat tidur, sehingga perlu ditutup agar tidak menerima respon dari luar. 

فَضَرَبْنَا عَلَىٰ آذَانِهِمْ فِي الْكَهْفِ سِنِينَ عَدَدًا

"Maka Kami tutup telinga mereka beberapa tahun dalam gua itu." (Surat Al-Kahfi: 11)

Demikian pula Rasulullah mengajarkan kepada kita untuk berwudhu dan berdoa sebelum tidur. 

Jika saat tidur masih banyak panca indera yang terjaga dan menunjukkan pergerakan, maka adab-adab sebelum tidur yang kita jalankan akan menjadikan setiap gerakan dari panca indera tersebut bernilai ibadah. Allahu Akbar! 

Sekali lagi, selamat melaksanakan aktivitas di akhir pekan! Semoga tadi malam tidur sahabat berkualitas dan bernilai kebaikan di sisi Allah. Salam untuk seluruh keluarga! 

Salam Bahagia Sukses Dunia Akhirat 

0 Response to "Saat Tidur Dan Bangun Allah Menjaga Kita"

Post a Comment

Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar dengan Bijak