Prinsip 0,25 Detik
Bismillahirrahmanirrahim. Tiada untaian kata yang pantas diucapkan seorang hamba dan syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala, semoga rahmat dan karunia-Nya selalu menyertai setiap langkah-langkah kita dalam penghambaan kepada-Nya.
Tak lupa pula, shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada manusia paling mulia, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya yang selalu istiqamah dalam menjalankan risalahnya hingga akhir zaman.
PRINSIP 0,25 DETIK
Mungkin apa yang saya sampaikan ini sudah banyak diketahui orang, termasuk saudara. Sebab, memang sering dibahas dalam buku-buku pengembangan diri.
Salah satunya yang berjudul The Little Book of Talent, penulisnya Daniel Coyle menyebutkan di sana tentang prinsip 0,25 ini.
Apakah gerangan? Yaitu sebuah penelitian dengan memindai otak manusia yang menyimpulkan bahwa ketika manusia melakukan kesalahan, dalam tempo 0,25 detik mereka akan menyadarinya.
Ya, benar-benar sangat cepat! Bahkan sedetik pun tidak! Untuk apa penelitian tersebut dilakukan? Tidak lain untuk mengamati perilaku manusia ketika mereka berbuat salah. Ternyata, setelah menyadari kesalahannya, setiap manusia menindaklanjuti dengan respon yang berbeda-beda.
Sebagian orang segera menyadari di mana kesalahannya, lalu memutuskan untuk mengulangi lagi apa yang ia lakukan.
Contohnya mereka yang sedang berlatih alat musik, jika merasa ada kesalahan nada yang dimainkan, ia akan berhenti sejenak, kemudian mengulangi lagu tersebut sampai lancar.
Mereka yang berlatih seperti ini, biasanya mendapatkan karir yang bagus sebagai pemain musik profesional.
Sedangkan sebagian orang berikutnya, ia mengabaikan di mana kesalahannya, dan tetap meneruskan apa yang ia lakukan.
Pada contoh mereka yang sedang berlatih alat musik, jika merasa ada kesalahan nada yang dimainkan, ia tidak terlalu peduli dan menganggap semua akan baik-baik saja dengan sendirinya.
Mereka yang berlatih seperti ini, biasanya hanya memiliki talenta yang begitu-begitu saja.
Intinya dalam waktu sekejap saja, manusia sudah menentukan keputusan apa yang diambil. Apakah dia akan memperhatikan kesalahannya atau mengabaikan seolah tidak terjadi apa-apa.
Apakah berlaku pada kita? Pastinya. Setiap kesalahan yang kita lakukan sebenarnya kita telah menyadarinya sebelum genap satu detik. Lalu kita memberi respon di antara dua kemungkinan tersebut.
Contohnya saat kita sedang di tengah kesibukan, lalu mendengar azan berkumandang dan kita tetap meneruskan aktivitas, maka dalam tempo 0,25 detik otak kita memberi sinyal bahwa hal tersebut suatu kesalahan.
Sebagian akan merespon positif segera meninggalkan kesibukannya dan menyambut panggilan Allah itu. Mereka yang bertindak seperti ini, akan menjadi seorang muslim yang membanggakan bagi Allah dan RasulNya.
Sedangkan sebagian orang berikutnya, ia mengabaikan di mana kesalahannya, dan tetap meneruskan apa yang ia lakukan. Ia tidak terlalu peduli dan menganggap semua baik-baik saja.
Mereka yang bertindak seperti ini, biasanya hanya memiliki jalan hidup yang begitu-begitu saja. Kasihan. Seperti video di atas, respon itu menentukan.
Inilah dia prinsip 0,25. Sampai di sini kita telah mengerti sepenuhnya bahwa pertolongan Allah itu sebenarnya begitu cepat datang sejak awal, melalui otak kita ini. Hanya langkah berikutnya lah yang diserahkan kepada kita.
Salam Bahagia Sukses Dunia Akhirat 💪
0 Response to "Prinsip 0,25 Detik"
Post a Comment
Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar dengan Bijak