Hikmah di balik doa
Bismillahirrahmanirrahim. Tiada untaian kata yang pantas diucapkan seorang hamba dan syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala, semoga rahmat dan karunia-Nya selalu menyertai setiap langkah-langkah kita dalam penghambaan kepada-Nya.
Tak lupa pula, shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada manusia paling mulia, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya yang selalu istiqamah dalam menjalankan risalahnya hingga akhir zaman.
Hikmah di balik doa
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعَفُ عَنِّي
Di antara hikmah anjuran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada Ibunda ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha untuk membaca doa tersebut di sepuluh malam terakhir:
Bahwa lailatul qadar adalah saat paling mustajab bagi seorang hamba yang beriman untuk mendapatkan permaafan dari Allah ta’ala, oleh karenanya nama Allah Al-‘Afuw (العفو) Maha Pemaaf disebutkan secara khusus dalam doa ini.
Hendaknya seorang hamba menyadari dosa-dosa dan segala kelalaiannya, sehingga di suasana malam qadar itu ia lebih merendahkan diri, khusyu’ kepada Allah memohon pengampunan dari-Nya.
Dalam ungkapan إنك عفو تحب العفو (sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, mencintai permaafan) terdapat isyarat tentang adab berhusnuz-zhan kepada Allah yang harus selalu dimiliki oleh seorang mukmin sehingga ia tidak pernah berhenti berharap kepadaNya.
Anjuran untuk memperbanyak doa ini menunjukkan salah satu adab dalam berdoa yaitu الإلحاح (al-ilhah) artinya terus menerus “merengek” memohon kepada Allah tanpa kenal lelah.
والله أعلم
0 Response to "Hikmah di balik doa "
Post a Comment
Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar dengan Bijak