Kapasitas Rezeki
Bismillahirrahmanirrahim. Tiada untaian kata yang pantas diucapkan seorang hamba dan syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala, semoga rahmat dan karunia-Nya selalu menyertai setiap langkah-langkah kita dalam penghambaan kepada-Nya.
Tak lupa pula, shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada manusia paling mulia, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya yang selalu istiqamah dalam menjalankan risalahnya hingga akhir zaman.
Kapasitas Rezeki
Ada seorang gadis sedang mencuci piring di dapur rumahmya, lalu ia membatin "enak ya kalau dapur ini direnovasi" sambil memandang dinding yang usang serta kayu jendela yang sudah rapuh.
Selang beberapa hari kemudian, penjualan pakaiannya di toko online tiba-tiba melonjak hingga berminggu-minggu bahkan beberapa bulan, sampai cukup untuk renovasi dapur.
Setelah itu penjualan turun lagi stabil di angka seperti sebelumnya. Seolah-olah, konsumen datang khusus untuk membiayai renovasi dapur.
Sebab mereka datang begitu saja, tanpa iklan, tanpa promosi yang luar biasa. Lucunya, setelah dapur terenovasi, konsumen "menghilang" seolah tahu "hajatmu sudah terpenuhi."
Begitulah cara Allah memberi rezeki, tak perlu sebab atau cara yang masuk akal. Tanpa iklan pun penjualan bisa naik sendiri. Kuncinya adalah MEMINTA dan menyiapkan kapasitas penerimaan diri.
Btw gadis itu tak beriklan karena tidak memiliki anggaran untuk iklan, kecuali iklan organik yang selama ini dijalankan melalui status fb, ig, atau pun whatsapp.
Jadi bila ada keinginan, MINTA lah kepada Allah dan jangan mengatur darimana Allah memberi. Kendala seseorang adalah "dari mana Allah mau ngasih, lha kerja aja enggak!" Atau "emang duit bisa turun dari langit?"
Selama pikiran masih mempertanyakan darimana uang datang, sama artinya pikiran masih mengontrol dengan cara apa Allah mesti memberi. Inilah masalahnya, ingin mengontrol (cara) Allah.
Pun selama pikiran terus ketakutan atau khawatir bila meleset, maka tak sadar doanya dibatalkan pikiran sendiri sebelum sampai ke langit. Jadi setelah berdoa atau meminta, bayangkan dengan penuh bahagia seolah-olah terkabul.
Lalu serahkan apa pun hasilnya, bila terkabul itulah yang terbaik, bila hal lain yang terkabul maka itu pula yang terbaik. Jadi tidak ada beban, lepas saja.
Terakhir bukalah saluran rezeki sebanyak-banyaknya sebagai ikhtiar terbaik dengan menjadi saluran rezeki orang lain. Ini tidak melulu sedekah uang, berbagi informasi juga bisa.
Seperti membagikan tulisan ini, membagikan channel telegram Kelas Afirmasi Online, atau membagikan link referal KulwapZoom "Menemukan Sumber Luka Batin melalui Analisa Tanda Tangan", atau membagikan informasi produk jualan Anda.
Niatkan agar apa yang kita bagikan menjadi solusi untuk orang lain, meski mereka yang ambil produk itu berarti beli, tapi fokus kita bukan "menerima pembayaran" melainkan "memberi pelayanan".
Semakin banyak kebaikan yang Anda sebarkan, semakin banyak orang yang menerima kebaikan itu, maka semakin lebar kapasitas penerimaan rezeki Anda.
Istilah lain, semakin Anda bermanfaat untuk banyak orang, semakin banyak yang mendoakan Anda.
Wallahu'alam.
Ahmad Sofyan Hadi
0 Response to "Kapasitas Rezeki"
Post a Comment
Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar dengan Bijak